– Nagari Air Bangis punya destinasi sejarah yang melahirkan berbagai kesenian tari tradisional, seperti Randai, Debus, Silat, Lukah gilo, dan Tari Salapan.
Dalam cahaya sorotan, Tari Salapan berdiri sebagai satu karya yang kian langka namun penuh makna di tengah gemuruh modernitas.
Tari Salapan bukan hanya gerakan dan ritme semata, tapi juga lambang semangat perjuangan serta kebersamaan masyarakat Air Bangis.
Baca Juga: Tempo Meminta Maaf ke Erick Thohir
Menghampiri asal usulnya, Tari Salapan telah merasuki jantung Nagari Air Bangis.
Tarian ini tetap hidup melalui tradisi turun temurun yang dijaga dan diwariskan ke generasi berikutnya.
Tari Salapan menarik benang dari akar sejarahnya yang kuat. Dibudayakan di Kanagarian Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.
Baca Juga: Berkunjung ke Gunung Kerinci, Gunung Tertinggi di Pulau Sumatera yang Memesona Mata!
Tarian ini adalah penggambaran semangat para pejuang dalam melawan penjajah demi kemerdekaan Indonesia. Begitu dalamnya pesan yang terbungkus dalam setiap gerakan.
Tari Salapan pernah menjadi penghubung solidaritas masyarakat Nagari Air Bangis dalam menghadapi penjajah Belanda.
Ketika sang saka merah putih tak bisa berkibar di angkasa, tarian ini menjadi medium untuk mengekspresikan semangat perjuangan.
Namun, peran tari ini mengalami pergeseran pasca-kemerdekaan, menjadi wadah hiburan bagi masyarakat.
Mengamati gerak dan atributnya, Tari Salapan memiliki karakter yang unik dan mengagumkan.