- Memang jauh sebelum NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) berdiri Aceh Darussalam telah berdaulat sebagai sebuah kerajaan merdeka.
Dan bahkan menjadi bagian dari kehilafan Turki Utsmaniyah hal ini sungguh-sungguh disadari oleh Soekarno sehingga Soekarno mengajak.
Dan membujuk muslim Aceh untuk mau bergabung dengan rakyat Indonesia guna melawan penjajahan Belanda untuk Indonesia.
Pada saat Indonesia mengalami agresi militer Belanda Indonesia kuwalahan sehingga Presiden Soekarno melirik Aceh agar ikut menghadapi Agresi Militer Belanda I.
Wujud akhirnya pada bulan Juni 1945 Presiden Soekarno melakukan muhibah mendatangi Aceh.
Darussalam di Aceh Presiden Soekarno disambut Gagap Gempita oleh rakyat Aceh dan ditabok sebagai pemimpin oleh para tokoh setempat.
Presiden Soekarno dengan sengaja menemui Daud Beureueh. Soekarno selaku presiden Indonesia memanggil dokter dengan sebutan kakak atau Kakanda dalam sebuah pertemuan.
Dengan Teungku Daud Beureueh Soekarno berharap agar tokoh terkemuka Aceh itu mengajak rakyatnya dalam perjuangan melawan Belanda sehingga terjadilah dialog yang sampai saat ini tersimpan dengan baik dalam catatan sejarah Aceh.
Soekarno- Hatta datang ke Aceh mohon bantuan untuk membangun negara dalam buku kisah kembalinya Teungku Muhammad Daud Beureueh ke pengangguran Republik Indonesia karya Muhammad Nur El ibrahimy menceritakan pertemuan antara doubler dan Presiden Soekarno.
Inilah dialog presiden Soekarno dengan Teungku Daud Beureueh Presiden Soekarno kepada dokter eh kakak saya minta bantuan Kakak agar rakyat Aceh turut mengambil bagian dalam perjuangan bersenjata.
yang sekarang sedang berkobar antara Indonesia dan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan yang kita proklamirkan pada 17 Agustus 1945 kemarin Daud Beureueh menyambut ajakan Soekarno dengan senang hati.
kemudian Daud Beureueh menjawab saudara presiden saya menyatakan sanggup memenuhi permintaan tersebut.