- Dalam sebuah insiden mengejutkan, Mahasiswa UIN Syekh Muhammad Jamil Jambe mengusir Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, ketika beliau memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru.
Tindakan ini menggambarkan solidaritas yang kuat dari para mahasiswa terhadap masyarakat yang menentang dengan tegas Proyek Strategi Nasional (PSN) di Air Bangis.
Berikut akan mengulas lebih lanjut mengenai kronologi peristiwa ini, penyebab yang mendasarinya, dan akibat yang timbul dari aksi protes ini.
Gubernur Sumatera Barat diundang oleh pihak kampus untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru di UIN Syekh Muhammad Jamil Jambe.
Namun, acara ini tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Saat Gubernur tiba di lokasi, beberapa mahasiswa dengan tegas menolak kehadirannya.
Mereka mengambil langkah lebih lanjut dengan menyampaikan aspirasi mereka melalui pengeras suara. Aksi ini sejalan dengan semangat protes terhadap kebijakan pemerintah.
Inti dari insiden ini terkait dengan kontroversi seputar Proyek Strategi Nasional (PSN) di Air Bangis.
Masyarakat setempat telah mengekspresikan keprihatinan dan penolakan mereka terhadap proyek ini.
Sayangnya, kurangnya dialog dan komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat menyebabkan terjadinya ketidaksepakatan yang cukup besar.
Baca Juga: Perbandingan NPM vs ANS, Mana yang Lebih Baik Dari Kedua Bus Asal Pulau Sumatera Ini?
Para mahasiswa merasa bahwa aspirasi warga tidak mendapatkan perhatian yang pantas. Oleh karena itu, tindakan mengusir Gubernur menjadi suara yang kuat untuk menggambarkan ketidakpuasan terhadap tindakan pemerintah yang dianggap tidak responsif terhadap kebutuhan rakyatnya.