bdadinfo.com

Kudeta Militer di Guinea: Sejarah Singkat Perpolitikan Guinea - News

Sumber: Tempo.co

- Kudeta militer terjadi di negara Guinea, pada Minggu, 5 September 2021 lalu. Kudeta militer di negara bagian Afrika Barat yang terletak di pantai Atlantiktersebut, dilakukan oleh pasukan elit dari Guinea. Dilansir melalui detik.com, Kepala pasukan khusus Guinea, Kolonel Mamady Dombouya mengatakan, tentara telah merebut kekuasaan melalui kudeta, menangkap Presiden Guinea Alpha Conde, dan berjanji mengubah susunan politik negara Afrika Barat tersebut.

Meski belum diketahui kabar terbarunya, Dombouya menjamin kesejahteraan dan keselamatan Conde, selama berada di tangannya. Conde diberi akses oleh Dombouya, untuk menghubungi dokter pribadinya. Hal tersebut demi menjaga kondisi kesehatan Conde, agar tetap terjaga.

Beberapa Fakta Mengenai Alpha Conde

Dikutip melalui pikiranrakyat.com, berikut beberapa fakta mengenai Alpha Conde, Presiden Guinea yang sedang ditahan pasukan elit Guinea.

  1. Alpha Conde berkuasa di Guinea untuk pertama kali, pada tahun 2010. Banyak yang menilai pemilihan dirinya menjadi awal yang baru bagi Guinea. Khususnya untuk mengentaskan kemiskinian, dan membangkitkan perekenomian Guinea.
  2. Pada awalnya, pemilihan Alpha Conde dinilai sebagai awal baru Guinea. Namun faktanya, negara yang kaya akan mineral tersebut tak bisa mengatasi kemiskinan. Harapan masyarakat Guinea terhadap Conde, tidak berbanding lurus dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Alpha Conde kemudian dinilai gagal mengatasi kemiskinan dan hanyut dalam otoritarianisme, di masa kepemimpinannya.
  3. Alpha Conde hampir terbunuh pada tahun 2011. Ketika itu, orang-orang bersenjata datang untuk mengepung kediamannya. Bahkan, kediaman Conde sempat diserang oleh roket, yang menyebabkan satu pengawalnya tewas di hari penyerangan.
  4. Alpha Conde kembali terpilih kembali menjadi Presiden Guinea Pada tahun 2015. Meskipun demikian, pemilihannya tersebut dianggap sebagai pembodohan dan penipuan.
  5. Menjelang akhir masa jabatan keduanya, Conde mengumumkan masa jabatan presiden menjadi 3 periode pada tahun lalu. Conde mengubah konstitusi negara Guinea, agar bisa menjabat selama 3 periode secara sah konstitusional. Sontak saja, langkah tersebut memicu demonstrasi jalanan yang penuh kekerasan Pihak oposisi mengatakan, puluhan orang tewas pada peristiwa demonstrasi tersebut.

Pemerintahan Guinea Sebelum Alpha Conde

Dilansir melalui detik.com, Guinea terbentuk sebagai negara merdeka pada tahun 1958, setelah sebelumnya menjadi negara koloni Perancis. Sebelum merdeka, Guinea bernama French Guinea, bagian dari Frech West Africa. Pada masa awal kemerdekaannya, Guinea dipimpin oleh Sekou Toure pada tahun (1958-1984) dan Lansana Conte pada tahun (1984-2008).

Setelah kematian Toure pada bulan April 1984, Lansana Conte mengambil alih kekuasaan Guinea, melalui kudeta militer. Kemudian, Conte memimpin negara selama 24 tahun. Conte menghapuskan Partai Demokrat Guinea atau Parti Démocratique de Guinée (PDG) dan semua komite revolusioner yang terkait. Lalu menggantinya dengan Komite Militer untuk Pemulihan Nasional atau Comité Militaire de Redressement National (CMRN).

Sebuah konstitusi baru terbentuk pada tahun 1991, memulai transisi Guinea ke pemerintahan sipil. Konstitusi Guinea ini memungkinkan adanya presiden yang berasal dari kalangan masyarakat sipil dan legislatif unikameral, dan majelis nasional. Baik presiden maupun legislator dipilih dengan hak pilih universal untuk masa jabatan lima tahun, dalam satu periode masa jabatan.

Partai-partai politik di Guinea disahkan pada tahun 1992. Pemilihan dengan sistem multi-partai pertama di Guinea diadakan pada tahun 1993. Pada pemilihan tersebut, Conte terpilih sebagai presiden. Conte terpilih kembali pada tahun 1998 dan 2003. Referendum nasional pada tahun 2001 mengubah konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan presiden dari 5 tahun, menjadi 7 tahun, dan untuk memungkinkan masa jabatan presiden menjadi tidak terbatas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat