bdadinfo.com

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Dilakukan Setiap Saat, Buya Yahya Komentar Begini - News

Buya Yahya. Foto/Google.



- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW masih menjadi perayaan yang dilakukan banyak umat Islam di tanah air, sebagai bentuk rasa syukur ummat.

Lantas, apakah perayaan ini harus dilakukan setahun sekali pada 12 Rabiul Awal atau bisa saja setiap saat dirayakan oleh umat muslim di tanah air.

Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjawab dengan menarik terkait perayaan yang hanya dilakukaan setiap tahun atau bisa setiap saat.

Baca Juga: Buya Yahya Sindir Gaya Ceramah Ustaz Yusuf Mansur yang Hobi Minta Sedekah: Seperti Merampok

Dalam hal ini, ada jawaban menarik yang disampaikan Buya Yahya pada Al-Bahjah TV. Dilansir News dari Hops. ID pada channel youtubenya pada tanggal 8 oktober 2022.

“Kita harus berbangga setiap saat. Bahkan kalau setiap hari kita mengadakan gebyar perayaan kelahiran baginda Nabi SAW, yang maknanya syukur kepada Nabi, belum cukup. Tapi secara fitrah, hati ya hati. Kalau setiap saat saja kita dianjurkan untuk mengangkat gebyar kehadiran Nabi SAW, tanda terimakasih kita pada Allah. Secara otomatis gak pake omongan, gak pake perintah, di bulan kelahiran ada satu semangat lebih, gak bisa dibohongi itu,” ungkapnya.

Terkait pernyataan tersebut, bisa diartikan jika setiap ummat Nabi Muhammad SAW bisa setiap saat merayakan Maulid, namun dalam konteks dalam hati sebagai bukti kegembiraan kita terhadapnya.

Baca Juga: Buya Yahya Sindir Gaya Ceramah Ustaz Yusuf Mansur yang Hobi Minta Sedekah: Seperti Merampok

Namun ada kegembiraan ‘lebih’ atas lahirnya sang kekasih Allah yang harus kita rasakan, ialah pada hari jatuhnya tanggal 12 Rabiul Awal.

Dalam sejarahnya, paman dari Nabi Muhammad SAW yang senantiasa memusuhi Islam yaitu Abu Lahab, sempat merasa gembira atas dilahirkannya Nabi Muhammad.

Oleh karenanya, banyak para ulama menjelaskan, yang dilansir dari mimpi sayyidina Abbas, bahwa Abu Lahab ketika di neraka, khususnya pada setiap hari senin, siksaannya diringankan oleh Allah karena sebab ia sempat merasa gembir atas lahirnya Nabi pada hari senin.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Puasa Tapi Tidak Shalat dan Tidak Menutup Aurat? Ini Jawaban Menyejukkan Buya Yahya

Sungguh luar biasa. Abu Lahab saja yang ditakdirkan allah masuk neraka, siksaannya allah ringankan karena sebab gembira atas lahirnya Nabi. Bagaimana dengan kita yang muslim jika gembira dengan lahirnya Nabi, maka sudah barang tentu Allah ringankan urusan kita di akhirat nanti.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat