bdadinfo.com

Bikin Kaget! Ternyata Ini Sejarah Kembang Api di Malam Tahun Baru - News

Bikin Kaget! Ternyata Ini Sejarah Kembang Api di Malam Tahun Baru (Tempo.co)

- Tinggal beberapa hari lagi 2022 pergi menjadi kenangan. Disambut kedatangan tahun 2023 yang penuh harapan dan suka cita oleh segenap masyarakat dunia.

Pergantian tahun memberi warna tersendiri bagi masyarakat dunia. Cara merayakannya pun berbeda-beda. Namun, ada satu hal yang tidak pernah alpa dari momen peringatan tahun baru, yakni kembang api.

Barangkali banyak masyarakat dunia yang bertanya, mengapa momen pergantian tahun selalu dirayakan dengan kembang api? Apakah hal ini menjadi semacam tradisi yang menyimpan sejumlah nilai historis?

Baca Juga: Gempa Goyang Kecamatan Sumur Provinsi Banten, Hari Ini 16 Desember 2022

Anthony Aveni, seorang astronom dan antropolog di Colgate University, New York, pernah membedah soal ini. Penulis 'The Book of the Year: A Brief History of Our Seasonal Holidays' itu menyebut ada beberapa makna kembang api yang dapat dikaitkan dengan tahun baru.

Menurut Aveni, merayakan tahun baru dengan pesta kembang api merupakan tradisi yang sudah ada dan hidup sejak zaman lampau. Perayaan ini dilakukan mengingat, tahun baru selalu identik dengan musim dingin, dan api dianggap sebagai media yang memanaskan tubuh.

"Tiada matahari dan ketika matahari sedang tak ada, kita harus mendatangkannya lagi, ada sejumlah ritual yang dirancang untuk melakukannya," ucapnya seperti dikutip dari LiveScience.

Baca Juga: Mengulas Sejarah Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru, Dari Tionghoa Kuno Hingga Zaman Pencerahan

Dalam tradisi masyarakat China, khusunya pada abad ke-7, kembang api dipercaya sebagai simbol pengusir roh jahat. Aveni menyebut, masyarakat China percaya bahwa roh jahat akan takut dan lari ketika melihat kembang api.

Kala itu, seorang ahli kimia di China mencampurkan kalium nitrat, sulfur, dan arang yang menghasilkan bubuk mesiu. Bubuk lalu dimasukkan ke dalam bambu dan kemudian dilempar ke permukaan api.

Beberapa tahun setelahnya, masyarakat China menyadari bahwa bubuk mesiu juga dapat dimanfaatkan sebagai alat perang. Mereka terbiasa menaruh mesiu di busur panah atau mencampurkannya ke bahan dasar pembuatan bom.

Bubuk mesiu kemudian dibawa Marco Polo dari Tiongkok ke benua Eropa. Di sinilah kembang api mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Ada yang masih menggunakannya sebagai bahan baku senjata perang, namun ada juga yang menjadikan kembang api sebagai simbol perayaan.

Kembang Api Sebagai Simbol Perayaan

Dalam 'History of Fireworks' yang dikutip , pesta kembang api pertama di dunia berlangsung pada tahun 1486 di pernikahan Raja Henry VII dan isterinya, Elizabeth of York.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat