bdadinfo.com

Jokowi Ungkap Penurunan Angka Kemiskinan dan Pengangguran, Ini Komentar Rocky Gerung - News

Joko Widodo di Istana    (Setneg.go.id)





- Belum lama ini presiden Joko widodo (Jokowi) mengungkapkan adanya penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di tahun 2022.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Musyawarah Dewan Partai (MDP) Partai Bulan Bintang pada Rabu, 11 Januari 2023.

Jokowi mengatakan, angka kemiskinan mengalami penurunan menjadi 9,54 persen  sedangkan tingkat pengangguran yang juga turun menjadi 5,9 persen.

“Angka kemiskinan kita juga alhamdulillah dari 10,1 (persen) di 2021, di 2022 kemarin kita hitung kembali lagi 1 digit di 9,54 persen. Angka pengangguran dari 2021 ke 2022, di 2021 7,1 (persen), kemudian turun di angka 5,9 persen karena banyaknya investasi yang masuk ke negara kita,” Kata presiden Jokowi.

Baca Juga: Persib Terusir dari Bandung Karena Gelaran Piala Dunia U-20, Begini Respons Luis Milla

Dengan adanya klaim tersebut, Rocky Gerung mengomentari terkait hal itu bersama Hersubeno Arief di kanal YouTube pribadinya.

Menurut Rocky Gerung Jokowi hanya mengambil data survei yang menyenangkan dirinya sedangkan survei terkait banyaknya PHK di berbagai kota tidak dilihat.

“jadi hal-hal semacam itu yang orang sebut statistik itu punya dua sisi anda bisa baca bagian yang baik atau bagian yang buruk, pemerintah ambil yang baik,” ucap Rocky.

Kemudian dirinya menambahkan bahwa fakta di lapangan membatalkan apa yang diungkapkan oleh presiden.

Rocky menyoroti presiden Jokowi yang membagikan sembako ke berbagai tempat di pelosok dan terlihat presiden diserbu hingga berdesak-desakan.

“Kalau gak ada kesulitan ekonomi ngapain orang nyerbu sampai berdesak-desakan, presiden Jokowi sendiri yang melihat bahwa orang masih berdesak-desakan,” tambahnya.

Kemudian dirinya mengatakan bahwa apa yang dikatakan Jokowi itu bohong karena jika pertumbuhan ekonomi itu benar adanya, maka tidak perlu lagi membagi-bagi sembako.

Baca Juga: Kisah Abah Yanto, Dukun Viral yang Gunakan Jenglot dan Ritual Darah untuk Gandakan Uang

“Fakta di pasar itu membatalkan fakta yang diucapkan oleh presiden, Jokowi artinya berbohong, dibilang ekonomi bertumbuh tapi dia bagi-bagi sembako,” tegas Rocky.

Lebih lanjut Rocky menunjukkan berbagai fakta yang menurutnya dapat dengan mudah membantah apa yang diucapkan oleh presiden Jokowi.

Kenaikan upah di Jakarta yang hanya mencapai 5 persen menurut Rocky adalah tanda bahwa adanya keburukan ekonomi.

“Kalau ekonominya bagus kenapa bupati Jakarta cuman menaikkan 5 persen, itu kan ada rumusnya tuh, kalau ekonomi bagus justru Jakarta jadp parameter pertama bahwa kenaikan upah itu harus 10 persen,” ucap akademisi dan pengamat politik itu.

Selanjutnya Rocky membeberkan analisisnya terkait alasan Jokowi masih melakukan blusukan laiknya orang sedang kampanye.

Menurutnya hal itu dilakukan Jokowi karena dirinya ingin tampil kembali di akhir masa jabatannya dan meminta perlindungan dari rakyat.

“Rakyat merasa bahwa yang diberikan Jokowi itu tulus, padahal itu tidak tulus karena dia mau kangkangi rakyat itu untuk dapat 3 periode,” tukasnya.

Untuk informasi, Sebelumnya presiden Jokowi memang melakukan pembagian sembako ke beberapa tempat seperti swalayan dan pasar. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat