- Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai menunjukkan taringnya dalam persaingan menghadapi Pilpres 2024.
Namun terdapat catatan yang membuat KIM khawatir. Pasalnya, Bakal Capres Prabowo Subianto yang diusung KIM sudah 2 kali gagal dalam Pilpres sebelumnya.
Pada 2019, Prabowo yang didukung sekitar 4 - 5 Parpol tidak mampu mengungguli Capres Jokowi dalam perhitungan suara.
Baca Juga: Keren! Inilah Kisah Seorang PNS yang Resign untuk Jadi Peternak Kambing: Terinspirasi Kisah Nabi
Meski begitu, KIM mendapatkan dukungan tambahan, yakni Partai Demokrat yang masuk menggantikan PKB. PKB diketahui bergabung ke Koalisi Perubahan yang mengusung bakal capres Anies Baswedan.
Angin segar lalu datang dari Erick Thohir dan Yusril Ihza Mahendra. Keduanya disebut sebagai calon terkuat untuk mendampingi Prabowo sebagai bakal cawapres.
Sementara itu, Kaesang Pangarep yang baru saja dilantik sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), digadang-gadang bakal membawa partainya bergabung ke KIM.
Baca Juga: Auto jadi PNS! Berikut 4 Prospek Kerja Jurusan Administrasi Negara, Nomor 1 Idaman Banget
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto, sebelumnya menyatakan PSI sudah terlibat dalam rapat bersama sekretaris jenderal (sekjen) partai-partai pengusung bakal capres Prabowo.
Akan tetapi, hingga saat ini memang belum ada deklarasi resmi dari PSI untuk mendukung bakal capres Prabowo.
"Untuk Partai PSI, dampak positif karena hingga saat ini belum masuk secara resmi, tetapi secara teknis sudah (Menjadi bagian dari Koalisi Prabowo)," seperti dikutip dari ucapan Airlangga Hartarto yang disampaikan di Istana Kepresidenan pada Selasa 26, September 2023.
Baca Juga: PT Djarum Buka Lowongan Kerja untuk Fresh Graduate, Cek Syarat dan Tugasnya di Sini
Sejauh ini, elektabilitas bakal capres Prabowo pun masih menjadi yang terbaik dalam berbagai survei dibandingkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Secara harfiah, Capres Prabowo memiliki dukungan berbasis di Parlemen dari partai-partai pengusung, sekitar 45 persen," ungkap Direktur Eksekutif IndoStrategic, Ahmad Khoirul Umam, seperti dikutip dari ungkapan yang disampaikan pada Rabu 27, September 2023.