bdadinfo.com

Mengenang Tragedi Galodo Bukit Tui, Padang Panjang: Memiliki Cerita Mitos Dibalik Musibah yang Terjadi - News

Alissa Hermilah - Mengenang Tragedi Galodo Bukit Tui, Padang Panjang Yang Memiliki Cerita Mitos dibalik Tragedi yang Terjadi/ Youtube prank Viez

 

- 36 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 4 Mei 1987 bertepatan dengan tanggal 6 Ramadhan 1470 H.

Sumatera Barat khususnya kota Padang Panjang mendapatkan musibah atau tragedi yang tidak akan pernah terlupakan oleh penduduk yang tinggal di wilayah tersebut, galodo bukit tui.

Galodo Bukit Tui yang merupakan musibah atau tragedi yang terjadi menyimpan luka dari banyaknya orang yang kehilangan Suami, Istri, Anak maupun kerabat lainnya.

Baca Juga: Awas Pelanggaran! Ini Tips Pemakaian Listrik Secara Benar Ala PLN

Galodo itu sendiri adalah banjir dengan volume air yang besar dan terjadi secara tiba-tiba atau biasanya air yang mengalir dari ketinggian dengan deras yang dapat menghanyutkan apa saja yang dihantam oleh air tersebut.

Tragedi Galodo Bukit Tui yang menewaskan 131 orang dan 9 orang dianggap hilang, dalam tragedi yang terjadi ini telah menghanyutkan Desa Sungai Andok dan Desa Tanah Hitam yang berada tepat di kaki bukit.

Bukit Tui adalah bukit kapur yang berjajar di selatan Padangpanjang, letaknya berada antara Rao-Rao hingga Tanah Hitam, sebagian besar masyarakat di sekitar menjadi penambang kapur sebagai mata pencaharian.

Baca Juga: Hutan di Jabar ini Bakal Dibangun Bandara Internasional: Padahal Satu Satunya Kawasan Hijau di Karawang

Karena banyaknya penambang sepanjang kaki Bukit Tui banyak yang membangun lapau (kedai).

"Pada hari itu sedang bulan puasa, hujan turun dari pagi sampai sore disertai petir besar tak henti-hentinya, setelah shalat ashar hujan turun dengan lebat disertai batu-batu yang turun dari bukit tui." Ujar Bu Ofet. 

Bu Ofet menuturkan bahwa sehabis maghrib, galodo gelombang pertama datang menerpa pemukiman disekitar bukit tui tersebut dan seketika wilayah tersebut terdiam dan tidak ada suara, selanjutnya galodo gelombang kedua datang dan menyebabkan kehancuran bagi bangunan-bangunan di sekitar sana.

Baca Juga: Kenalkan 'Marketplace' PLN Mobile, Pelatihan Kewirausahaan Guru Keterampilan MAN 1 Payakumbuh Digelar

Selanjutnya, Drs.Rizal Hidayat, M.Si menjelaskan bahwa kejadian yang merupakan kejadian besar yang luar biasa, karena daerah yang kecil sebesar 2.300 Ha dengan penduduk sebanyak 37.000 jiwa menelan kerugian yang tidak sedikit.

Kondisi korban dari galodo bukit tui ini juga banyak yang tidak lengkap, maka pemerintahan daerah Padang Panjang menginginkan untuk kejadian ini didokumentasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat