bdadinfo.com

Sumbar Terus Berbenah, Pertumbuhan Ekonomi Sukses Mencapai Posisi Tiga Tertinggi di Pulau Sumatera - News

Masjid Raya Sumbar, Padang   (kemenag.go.id)




- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi wilayah Sumbar berhasil mencapai posisi tiga tertinggi di Pulau Sumatera.

Ini bukan hal yang mengejutkan karena Sumbar terus melakukan perbaikan dari tahun ke tahun.

Proyek pembangunan mulai terealisasi secara bertahap. Jalan tol Trans Sumatera yang melewati wilayah Sumbar diprediksi akan rampung awal tahun depan.

Jalan tol ruas Padang-Sicincin dengan panjang 36,4 km ditargetkan sudah dapat dilalui di masa mudik lebaran 2024.

Baca Juga: Provinsi Riau Gerak Cepat Jemput Bola! Proyek Tol Rengat Pekanbaru Sepanjang 175 KM Segera Ready

Baru-baru ini, proyek Flyover Sitinjau Lauik juga telah mendapatkan persetujuan dari Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Dalam waktu dekat, tepatnya 19 Desember 2023, akan dilakukan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo.

Pembangunan ini selain berfungsi untuk mempercepat laju mobilisasi dan distribusi juga diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya grafik pertumbuhan ekonomi menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Melansir dari laman sumbar.bps.go.id, perekonomian Sumatera Barat pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 5,14 persen.

Baca Juga: Layak Dijadikan Contoh, Minimarket Lawson Promosikan Keberagaman untuk Karyawannya

Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 1,82 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Hal ini menjadikan Sumatera Barat mampu menduduki peringkat ketiga tertinggi di Pulau Sumatera.

Bukan hanya ekonomi yang mengalami pertumbuhan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga meningkat dalam lima tahun terakhir.

Menurut data BPS, IPM Sumbar tercatat sebesar 71,73 pada tahun 2018. Sementara pada 2022 IPM mengalami peningkatan menjadi 73,76.

Hal ini berhasil menempatkan Sumbar di posisi ketiga di Pulau Sumatera dan kesembilan di tingkat Nasional.

Angka kemiskinan di Sumbar juga cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Tahun 2021, angka kemiskinan wilayah Sumbar mencapai 6,63 persen atau 370.670 jiwa.

Baca Juga: Demi Jambi-Palembang 3 Jam, Tol Bayung Lencir Tempino Dikebut Pengerjaannya: Beres Tahun 2024!

Jumlah tersebut menurun pada tahun 2022, menjadi 5,92 persen atau 335.210 jiwa. Ini menjadikan sumbar berada di posisi kedua terendah di Pulau Sumatera dan 6 terendah se-Indonesia.

Menurunnya angka kemiskinan berbanding lurus dengan menurunnya tingkat pengangguran di Sumbar.

Tahun 2020, BPS melaporkan tingkat pengangguran di Sumbar menyentuh 7,07 persen dan berhasil turun pada tahun 2022 yakni sebesar 5,86 persen.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengklaim bahwa pembangunan terjadi secara inklusif karena hasil pembangunan dapat dirasakan secara merata.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat