- Petugas Taman Nasional Tesso Nilo seringkali menjumpai bibit kelapa sawit ilegal yang ditanam di kawasan hutan konservasi.
Penanaman bibit kelapa sawit di area TN Tesso Nilo dilakukan oleh oknum-oknum perambah yang tidak peduli dengan hutan.
Petugas yang menjaga kawasan hutan konservasi TN Tesso Nilo mengatakan bahwa para oknum perusak lingkungan seperti berlomba-lomba mengokupasi hutan menjadi kebun-kebun sawit.
TN Tesso Nilo terletak di Kabupaten Pelalawan, Riau ini diketahui menjadi rumah gajah dan harimau Sumatera.
Bukan hanya bibit kelapa sawit ilegal, petugas juga menemukan jerat satwa yang sering terkena harimau sumatera.
Padahal, diperkirakan jumlah harimau sumatera hanya tersisa 600 ekor saja.
Dengan begitu, petugas TN Tesso Nilo berupaya untuk melindungi kawasan hutan dengan mencabut bibit kelapa sawit ilegal, patroli untuk menemukan jerat satwa, merobohkan pondok-pondok perambah, dan mengedukasi tentang kawasan hutan, baik sosialisasi langsung pada masyarakat sekitar maupun masyarakat luar melalui konten media sosial.
Diharapkan dari upaya-upaya tersebut, kawasan hutan tetap terjaga kelestariannya serta rumah dari gajah dan harimau sumatera tetap aman.
Petugas mengimbau pada masyarakat untuk tidak tertipu dengan oknum mafia yang menjual lahan di kawasan TN Tesso Nilo dengan harga murah.
Apalagi di musim politik sekarang, banyak orang yang mengklaim lahan kosong sebagai lahan milik desa untuk kemudian diperjualbelikan.
"Ciri jual beli lahan yang patut diwaspadai adalah ketika mereka hanya mengandalkan Surat SKT Kepala Desa atau surat dari Ninik Mamak, itu riskan sekali," kata Afni Zulkifli, aktivis sosial dalam postingan Instagramnya.