– Koalisi Kaum Muda untuk Demokrasi dan Perubahan Iklim menggelar FGD (Forum Discussion Group) membahas beberapa persoalan, termasuk isu demokrasi dan perubahan iklim jelang Pemilu 2024.
FGD digelar di Lantai 2 Roti Bakar Kemang, Jakarta, pada Jumat, 17 November 2023.
Dihadiri oleh perwakilan organisasi anak muda dan kampus, FGD dipimpin oleh M. Andrean Saefudin, Koordinator Koalisi Muda untuk Demokrasi dan Perubahan Iklim.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Kini Bisa Bayar Pakai QRIS BRImo di Singapura
Dalam FGD ini, Koalisi Muda untuk Demokrasi dan Perubahan Iklim mendesak agar para capres-cawapres yang akan bertarung di Pemilu 2024 menekankan isu perubahan iklim dan keteraturan demokrasi.
Selain itu, Andrean menegaskan, keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan negara juga perlu menjadi perhatian.
Andrean menjelaskan, menurutnya, saat ini para pasangan capres-cawapres belum ada yang secara eksplisit menerangkan fokus dalam isu perubahan iklim dalam visi misi mereka.
Baca Juga: Pembangunan IKN Gunakan Hampir 100 Persen Produk Dalam Negeri, Begini Penjelasan PUPR
Padahal, kata Andrean lagi, saat ini isu perubahan iklim menjadi isu global yang terus didiskusikan.
“Kalau melihat tren, amnesty international menyebut anak muda makin tertarik politik, tapi tidak ada wadahnya,” jelas Andrean.
“Begitu pula tentang perubahan iklim, anak muda tidak punya wadah untuk menyalurkan gagasannya,” lanjutnya.
Baca Juga: Pertandingan Semen Padang FC vs PSPS Riau Diwarnai Teriakan dan Pengibaran Bendera Palestina
“Di negara-negara maju, isu lingkungan terus didiskusikan,” tambah Andrean lagi.
Menurut Andrean, hingga saat ini, isu perubahan iklim yang digaungkan para pemimpin negeri hanya sebuah lip service belaka.