- Salah satu proses yang menjadi perhatian dalam pembangunan sebuah proyek, khususnya dalam hal ini Tol Trans Sumatera adalah pengadaan lahan.
Salah satu hal menarik terjadi dalam pembangunan ruas Tol Jambi-Rengat yang alih-alih menggunakan lahan warga pembangunan tol justru mengambil kawasan hutan.
Daerah hutan di Provinsi Riau rela ditebas demi keberlanjutan pembangunan Tol Jambi-Rengat ini.
Jalan Tol Jambi-Rengat rencananya akan melintasi wilayah Provinsi Riau sepanjang 81,5 km dari total panjangnya yang mencapai 198 km.
Sementara itu, sisa tol lainnya akan melintasi Provinsi Jambi sepanjang 116,5 km.
Selain itu, pembangunan jalan Tol Jambi-Rengat juga mengalami perubahan pembiayaan dengan adanya pinjaman yang diterima dari karena Asian Infrastructure Investment Bank senilai Rp23 triliun.
Berbeda dengan sejumlah ruas tol lainnya yang lebih banyak melintasi tanah milik warga, Tol Jambi-Rengat akan banyak menerobos kawasan hutan.
Diakui oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dalam rapat koordinasi evaluasi dan tindak lanjut pengadaan tanah dan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, 92% lahan untuk jalan Tol Jambi-Rengat ternyata berada di kawasan perhutanan.
Persentase ini setara dengan 736 hektar luas kawasan hutan yang harus direlakan.
Baca Juga: Jembatan Terpanjang Sangat Dinantikan Masyarakat Nias Barat, Butuh Kucuran Dana Rp13,74 Miliar
Adapun terkait izin, pihak pemerintah Riau juga telah menyatakan clear ditandai dengan keluarnya persetujuan dari Kementerian KLHK melalui penerbitan SK tentang persetujuan kawasan hutan untuk pembangunan ruas jalan Tol Jambi-Rengat.
Walaupun telah dinyatakan beres terkait pembebasan lahan, proses ganti rugi lahan Tol Jambi-Rengat di wilayah Riau ini juga sempat mengalami kendala.