bdadinfo.com

Sejarah Kelompok Hamas, Pasukan Militan Kebebasan Palestina atas Penjajahan Israel, Begini Kisahnya - News

Sejarah Kelompok Hamas (Layar Tangkap YouTube Daftar Populer)

Ketegangan antara Pasukan Hamas Palestina dan Israel perlahan mereda setelah keduanya sepakat untuk melakukan genjatan senjata dengan imbalan pembebasan sandera yang ditahan pasukan Hamas sebanyak 50 orang bangsa Israel.

Kendati demikian ketegangan sebetulnya tetap berlanjut, dikarenakan Israel masih tidak terima atas apa yang dilakukan pasukan Hamas terhadap bangsa Israel.

Pasukan Hamas merupakan kelompok politik dan militer Palestina yang berdiri ditepi barat jalur Gaza pada 14 Desember 1987. Kelompok ini berdiri untuk menuntut kebebasan Palestina terhadap Israel.

Baca Juga: Baru Booming Sekarang, Ternyata Kasus Mycoplasma Pneumoniae Telah Muncul Sebelum Pandemi COVID 19, Kok Bisa?

Hamas merupakan akronim dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah yang berati Gerakan Perlawanan Islam dan dalam bahasa arab artinya ketekunan atau semangat.

Hamas berakar pada organisasi Ikhwanul Muslimin yang berdiri di Mesir pada 1928 yang didirikan Hasan al-Banna, anggota Ikhwan cukup berpengaruh serta dikenal dengan pendekatan dan pemikiran politiknya, kendati Hamas muncul sebagai entitas berbeda.

Hamas berideologi Islam Suni dan Nasionalis Palestina, dan menolak pengakuan terhadap bangsa zionis Israel serta bertujuan membentuk negara Palestina yang merdeka.

Baca Juga: 3 Santri di Lampung Jadi Korban Pencabulan, Benarkah Pondok Pesantren Jadi Sarang Pelecehan Seksual? Ini Faktanya

Prinsip-prinsip utama Hamas ialah menolak perjanjian Oslo, resistensi terhadap pendudukan Israel, dan pemberdayaan Palestina dengan menawarkan kesejahteraan sosial kepada korban penjajahan Israel.

Berikut tokoh-tokoh Hamas yang dikenal dunia, Mahmoud al-Zahar, Sheikh Ahmed Yassin, Yahya Ayyash, Abdullah Yusuf Azzam, Ismail Haniya, dan Addel Aziz al-Rantisi dan sosok yang sering tampil sebagai juru bicara Hamas Abu Ubaidah.

Serta kebijakan Hamas tertuang dalam Piagam Hamas 1988 yang menyatakan di bawah sayap Islam adalah mungkin bagi para pengikut tiga agama-Islam, Kristen, dan Yahudi untuk hidup berdampingan dalam damai dan tenang dengan satu sama lain.

Baca Juga: Pemkab Solsel Kirim Ambulance Jemput Warganya Korban Gunung Marapi

Di Palestina Hamas memiliki rival politik yaitu Fatah, organisasi yang dipimpin Yasser Arafat.

Organisasi ini cenderung menerima keberadaan dua negara yaitu Palestina dan Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat