bdadinfo.com

Mempelajari Geopark Kaldera Toba: Merajut Hubungan antara Alam, Budaya, dan Kearifan Lokal - News

Mempelajari Geopark Kaldera Toba: Merajut Hubungan Antara Alam, Budaya, dan Kearifan Lokal (backpanel.kemlu.go.id)

- Kaldera Toba atau disebut juga dengan Toba Caldera Geopark (TCG), yang menjadi salah satu Taman Geopark Global UNESCO yang ada di Indonesia, merupakan penanda atas warisan bumi yang luar biasa.

Danau Toba, yang terletak di pulau Sumatera, Indonesia, terbentuk melalui letusan mega-vulkanik monumental 74.000 tahun yang lalu, menjadi fenomena terbesar dalam Kuartener (sejak +2 Ma).

Letusan ini merupakan 'supervolcano' dengan Indeks Letusan Vulkanik (VEI) lebih besar dari 8, menghasilkan 2.800 km kubik material piroklastik.

Sebanyak 2.000 km kubik abu vulkanik tersebar ke arah barat-laut, sementara aerosol asam sulfur menyebar ke atmosfer dan dideposisikan di wilayah Arktik dan Antartika (Rose & Chesner, 1991; Chesner, 2011).

Baca Juga: Ayo Merapat! OPPO Indonesia akan Segera Merilis Smartphone A79 5G Penerus A78 5G, Ini Spesifikasinya

Letusan mega ini tidak hanya meruntuhkan atap kamar magma Toba, namun juga mengungkapkan batuan dasar kawasan ini.

Formasi batuan di bawahnya melibatkan batuan meta-sedimen yang merupakan bagian dari benua Gondwana yang terbentuk di wilayah Kutub Selatan selama Permo-Carbon (300 Ma), terpapar di sekitar dinding tebing curam kaldera Toba.

Dalam usaha mencapai keseimbangan baru pasca letusan 'supervolcano', dasar danau Toba didorong ke atas oleh tekanan residu dari kamar magma, membentuk Pulau Samosir (doming resurjensi).

Pulau ini menandai Kaldera Resurjensi paling aktif di dunia (de Silva, dkk., 2015).

Baca Juga: Sumatera Utara Lagi Hebat! Konstruksi Pembangunan Stasiun Terbesar Jalur Kereta Api Ditargetkan Rampung 2024, Kapan Beroperasi Penuh?

Luas Taman Geopark Global Kaldera Toba mencapai 90 x 30 km2, ditambah dengan +1130 km2 diisi oleh air hujan, menjadikannya danau asal vulkanik terbesar dengan volume air tawar mencapai +240 km kubik dan kedalaman maksimum sekitar 505 m.

Lebih dari sekadar fenomena geologis, TCG juga berperan dalam mendukung komunitas lokal.

Lanskapnya yang terbentuk melalui letusan gunung berapi eksplosif membentuk kaldera, dan cekungan kaldera tersebut kemudian diisi dengan air membentuk danau seluas 90 x 30 km2.

Di tengah danau, Pulau Samosir muncul sebagai pulau sentral. Dinding kaldera yang cenderung curam menjadi daerah aliran air, dan ketinggian permukaannya mencapai sekitar 2.000 m dpl.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat