- Ukraina diduga telah berhasil menenggelamkan kapal perang Rusia di perairan dekat Crimea yang diduduki dalam serangan malam yang canggih menggunakan sejumlah drone laut, memberikan pukulan signifikan pada armada Moskow dan menunjukkan kekuatan yang terus berkembang dari pihak Kyiv di Laut Hitam.
Video yang dirilis oleh Badan Intelijen Militer Ukraina menampilkan serangkaian drone laut menyerang kapal perang Rusia Ivanovets, dengan akhirnya menunjukkan gambar dramatis kapal tersebut miring, meledak, dan tenggelam ke dalam air.
Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan bahwa kapal tersebut telah tenggelam akibat sejumlah serangan langsung ke lambung, rusak, miring ke buritan, dan akhirnya tenggelam.
Baca Juga: Miloo dan Nespresso Kolaborasi, Bikin Sepeda Gunung Listrik Masa Depan
Ivanovets, yang biasanya berawak oleh sekitar 40 orang, merupakan kapal perang peluru rudal kecil dengan nilai sekitar $60 juta hingga $70 juta.
Meskipun belum jelas apakah ada korban jiwa, kemungkinan besar terdapat korban mengingat kecepatan dan intensitas serangan tersebut.
Reaksi dari pihak Rusia tidak segera diumumkan, tetapi blogger militer pro-Kremlin mengonfirmasi bahwa kapal perang Ivanovets telah terkena dalam serangan tersebut.
Keberhasilan Ukraina dalam menenggelamkan kapal ini menunjukkan bahwa meskipun awalnya tanpa kekuatan angkatan laut, Kyiv berhasil menghadapi dominasi awal Moskow di Laut Hitam melalui serangan misil jarak jauh dan penggunaan drone laut inovatif.
Drones laut yang dikembangkan oleh Ukraina, berbasis pada jetski yang dimodifikasi, memiliki biaya puluhan ribu dolar, beroperasi dalam kelompok, dan dapat dikendalikan secara remote.
Video yang dirilis oleh kementerian pertahanan Ukraina didasarkan pada feed video langsung dari drone, menciptakan rekaman serangan hingga saat dampak.
Serangan ini menjadi satu dari serangkaian serangan drone laut yang diluncurkan oleh Ukraina, termasuk penargetan kapal militer, pangkalan di Sevastopol, dan pelabuhan Novorossiysk.
Keberhasilan Ukraina dalam menenggelamkan kapal perang Rusia, seperti Moskva yang terkena rudal jelajah Neptune pada April 2022, menunjukkan kemampuan Kyiv dalam menggunakan cara konvensional untuk menghadapi ancaman.