- Bersama dilaksanakan sebuah perjalanan yang mengajak untuk menjelajahi lebih dalam tentang perpindahan pegawai negeri sipil (PNS) ke Ibu Kota Nusantara, atau yang biasa disingkat IKN.
Dalam langkah progresif ini, Menteri Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, bersama Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, telah mengumumkan rencana tahap awal pemindahan PNS ke IKN pada bulan Juli mendatang.
Rencana ini menandai langkah besar dalam pembangunan dan penguatan sumber daya manusia di tanah air.
Baca Juga: Progres Pembangunan Area Kantor Presiden di IKN Nusantara Melebihi Harapan, Ternyata karena Hal Ini
Tidak hanya sekadar pemindahan fisik, pemerintah juga memberikan insentif berupa tambahan tunjangan pionir bagi PNS yang bersedia bergabung dalam tahap awal ini.
“Pemberian tunjangan pionir, bukan sebagai tambahan tunjangan kinerja namun sebagai komponen baru yang masuk dalam penghargaan/penerimaan total bagi ASN yang bekerja di IKN," papar Anas.
Seperti dikutip dari YouTube Lensa Nusantara, hal ini dianggap sebagai penghargaan bagi mereka yang siap menerima tantangan baru dan berkontribusi dalam memajukan IKN.
Menteri Anas menegaskan pentingnya literasi digital, kemampuan multitasking, dan penguasaan substansi prinsip IKN bagi para ASN yang terlibat.
Nilai-nilai BerAKHLAK, berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif menjadi pondasi utama dalam membangun SDM yang unggul di IKN.
"Kita tidak hanya memindahkan ASN ke IKN saja, namun juga menyiapkan SDM unggul yang memiliki kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Terutama mampu multitasking dan menerapkan nilai BerAKHLAK adaptif dan kolaboratif," tutur Anas.
Selain itu, Kementerian PUPR telah merilis rencana penyediaan hunian di IKN untuk memastikan ketersediaan tempat tinggal yang layak bagi para ASN dan anggota TNI/Polri yang terlibat.
Ini merupakan komitmen untuk memastikan kesejahteraan mereka yang berkontribusi dalam membangun IKN.