bdadinfo.com

Kembali Bikin Petaka Keracunan Gas, LSM dan Mahasiswa Minta Kementerian ESDM Tutup Operasi PLTP Sorik Marapi dan PT SMGP - News

Kembali Bikin Petaka Keracunan Gas, LSM dan Mahasiswa Minta Kementerian ESDM Tutup Operasi PLTP Sorik Marapi dan PT SMGP (ebtke.esdm.go.id)

 - Keberadaaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut) kembali bikin petaka.

Aktivitas uji sumur di Wellpad V yang baru dikembangkan PT SMGP pada 22 Februari 2024 diduga mengalami kebocoran. Akibatnya, 101 orang dari Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga mengalami keracunan gas dan dirawat di rumah sakit.

Sejumlah LSM dan mahasiswa mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar menghentikan operasionalisasi PLTP Sorik Marapi dan mencabut izin operasi PT SGMP.

Baca Juga: Berkat Gerobak YBM PLN, Usaha Bakso Bakar di Padang Ini Makin Diminati Pembeli

Pasalnya, kasus kebocoran gas PLTP Sorik Marapi telah terjadi berulang kali sejak tahun 2021, bahkan telah mengakibatkan lima orang tewas.

Peristiwa keracunan gas yang dialami Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga pada Kamis lalu adalah yang keenam kalinya.

Kronologi Kejadian

Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB) PT SMGP, Ali Sahid menjelaskan bahwa pada saat melakukan aktivasi sumur baru V-01 di lokasi Pad V pada Kamis, 22 Februari 2024 pukul 18.45 WIB, PT SMGP memperoleh laporan kalau masyarakat di Desa Sibanggor Julu mencium bau menyengat.

Baca Juga: Lebih Hemat, PLN Siapkan Hidrogen Jadi Energi Alternatif untuk Kendaraan Masa Depan

Padahal, sebelum aktivasi Sumur V-01 dimulai pada 11:30:00 WIB, PT SGMP telah melakukan pre-job safety meeting dan dilanjutkan dengan penyisiran perimeter aman sejauh 300 m dari lokasi titik pembukaan.

Pelaksanaan kegiatan itu juga didampingi dan disaksikan langsung oleh KTPB SMGP, Kepala Desa Sibanggor Julu, dan empat personel Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pamobvit) Polda Sumut.

Kegiatan itu dimulai dengan membuka katup 3 inci sebanyak 4 drat (20%) menggunakan metode penetralisir H2S (abatement system).

Lokasi kegiatan aktivasi Sumur V-01 berjarak sekitar 700 m dari titik terdekat Desa Sibanggor Julu.

Selama kegiatan tersebut, alat pendeteksi gas beracun H2S (Hydrogen Sulfide) menunjukkan angka 0 PPM atau tidak terdeteksi, baik di lokasi pekerjaan Pad V maupun di sekitar perimeter aman 300 m.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat