- Salah serang pendeta tersohor di tanah air yaitu Pendeta Gideon Simanjuntak harus mempertanggungjawabkan kebejatan yang mengerikan ini skandal kasus kekerasan seksual yang gegerkan tanah air terhadap 5 wanita.
Skandal kasus kekerasan seksual yang dilakukan Pendeta Gideon Simanjuntak ini terungkap dan menyoroti penyalahgunaan kepercayaan masyarakat terhadap tokoh agama dan spiritualitas.
Diketahui, pada tanggal 2 November 2017, korban bernama AMR (21 tahun) melaporkan Pendeta Gideon Simanjuntak (33 tahun), seorang pendeta di Gereja Tiberias, atas tuduhan melakukan pemerkosaan.
Selain AMR, korban-korban lain kekerasan seksual oleh Pendeta Gideon Simanjuntak adalah Ca, Ji, Vi, Ga, dan Di.
Korban lain, dari kebejatan Pendeta Gideon Simanjuntak ada beberapa di antara mereka mengalami berbagai bentuk pelecehan, mulai dari pemaksaan hingga tindakan kekerasan secara fisik.
Beberapa sudah mulai berani bersuara, seperti korban Ca. Beberapa jemaat pernah melihat Ca mendatangi pelaku Pendeta Gideon Simanjuntak di gereja.
Kemudian menangis sambil berteriak-teriak “Pendeta bejat.” Korban Jul dicium secara paksa oleh pelaku di belakang panggung gereja.
Beberapa korban lain dari Pendeta Gideon Simanjuntak seperti Ji, Vi, Ga, dan Di beberapa kali diajak ke hotel, bahkan korban Ga dan Di dikabarkan pernah hamil.
Baca Juga: PLN Indonesia Power dan China Energy Sepakat Kembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi
Mereka para korban termasuk AMR telah berupaya melapor ke Gembala Sidang Gereja Tiberias meskipun dihalang-halangi oleh beberapa jemaat dengan alasan nama baik gereja.
Seorang teman pelaku juga pernah berupaya membuka kejahatan pelaku namun justru dilaporkan oleh pelaku sendiri dengan tindak pidana pencemaran nama baik.
Berdasarkan catatan Komnas Perempuan tahun 2017 menambahkan bahwa kasus-kasus ini mencerminkan pola penyalahgunaan kekuasaan dan pengaruh yang dilakukan oleh pelaku terhadap jemaat gereja dan perempuan yang berada dalam lingkup pelayanan gereja .
Sosok Pendeta Gideon Simanjuntak merupakan suami dari Amanda Zevannya sekaligus pendeta Gereja Tiberias.