- Siapa yang tidak mengenal Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc., atau Freeport NYSE: FCX adalah salah satu produsen emas terbesar di dunia.
Perusahaan asal Amerika ini memiliki beberapa anak perusahaan, termasuk PT Freeport Indonesia, PT Irja Eastern Minerals, dan Atlantic Copper, S.A.
Kapal 'Freeport Sulphur No.6' memasuki pelabuhan Freeport, pada tahun 1923, perusahaan ini didirikan sebagai Freeport Sulphur Company pada tahun 1912 di Freeport, Texas, dekat dengan tambang sulfur miliknya, yang merupakan tambang sulfur terbesar di dunia.
Freeport pun memprakarsai penambangan sulfur di sepanjang Pesisir Teluk A.S. dengan menggunakan Proses Frasch.
Freeport Sulphur mulai berdiversifikasi pada tahun 1931, dengan membeli tambang mangan di Oriente Province, Kuba. Freeport nantinya juga memproduksi nikel selama Perang Dunia II dan potassium pada dekade 1950-an.
Pada tahun 1955, Freeport membangun tambang nikel-kobalt di Moa Bay, Kuba, dan sebuah kilang minyak di Port Nickel, Louisiana dengan nilai investasi mencapai US$119 juta.
Pada tanggal 11 Maret 1957, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan kontrak pembelian nikel dan kobalt hasil produksi Freeport dari Kuba hingga tanggal 30 Juni 1965, sebagai komoditas strategis.
Fidel Castro lalu menasionalisasi tambang dan kilang minyak ini pada tahun 1960.
Pada tahun 1956, Freeport membentuk 'Freeport Oil Company'. Pada tahun 1958, perusahaan ini menjual sebuah tambang minyak di Louisiana seharga US$100 juta.
Pada tahun 1961, Freeport memasuki bisnis kaolin. Pada tahun 1964, Freeport juga mendirikan cabangnya di Australia untuk mengejar kemungkinan penambangan disana, termasuk juga di negara-negara di sekitaran Samudera Pasifik.
Pada tahun 1960, geolog Freeport juga mengonfirmasi penemuan Belanda atas Tambang Ertsberg, yang menyimpan cadangan tembaga dan emas yang sangat melimpah, yang terletak di pedalaman Pegunungan Jayawijaya.