bdadinfo.com

Ada Bupati Bertangan Besi Terlibat di Dalam Pengerukan Harta Karun Emas di Solok Selatan? Coba Batok Retak Atau Pecah, Hilanglah Kepalamu! - News

aktivitas penambangan emas ilegal di Solok Selatan setidaknya terdapat di empat kecamatan, yakni Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu, Sangir, dan Sangir Batanghari semakin meresahkan

 

 - Diketahui pada bulan Oktober 2022 Anggota DPR RI dari partai Gerindra Andre Rosiade meminta Polda Sumbar menutup aktivitas pertambangan emas ileggal di Kabupaten Solok dan Solok Selatan.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), aktivitas penambangan emas ilegal di Solok Selatan setidaknya terdapat di empat kecamatan, yakni Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu, Sangir, dan Sangir Batanghari.

Aktivitas tambang mengancam Hutan Lindung Batanghari dan meningkatkan sedimentasi di Sungai Batanghari serta anak-anak dari sungai.

Pada Maret 2013, anggota DPR RI Azwir Dainy Tara dan anggota DPD RI Afrizal menyebut Ketua DPRD Solok Selatan Khairunas (kini Bupati Solok Selatan) terlibat di dalam praktik tambang ilegal di Solok Selatan.

Baca Juga: Pemko Bukittinggi Raih Penghargaan Tertinggi di Bidang Pengarusutamaan Gender

Khairunnas mengatakan tak bisa melarang rakyat menambang karena mereka menggantungkan hidup di sana. Solusi yang bisa ditempuh adalah dengan melegalkan yang ilegal.

Persoalan tambang emas ilegal ini butuh penindakan lebih lanjut. Dalam kunjungannya, Mensos percaya Bupati Solok Selatan, Khairunnas mampu mencarikan pekerjaan lain bagi petambang.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meminta pemerintah pusat melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusahaan dan penambang ilegal yang menggunakan alat berat di Kabupaten Solok Selatan (Solsel).

Permintaan Gubernur ini didasarkan pada kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dan keberadaan tambang emas yang terus memakan korban jiwa karena longsor lubang tambang yang berulang.

Baca Juga: Pasca Dihantam Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, Arus Lalu Lintas di Jembatan Kelok Lubuak Hantu Kembali Normal

Sayangnya, harapan Mensos dan Gubernur Sumber tersebut tampaknya sulit terjawab.

Bupati Solok Selatan, Khairunnas justru mengatakan memberikan izin pertambangan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tambang emas ilegal yang ada di Kabupaten yang dikenal dengan julukan “sarantau sasurambi” tersebut.

Sekitar 200-an meter dari jalan tanah, tampak lima orang sedang beraktivitas. Satu orang memegang pipa, satu mengais-ngais tanah timbunan.

Dua orang tampak duduk di tanah timbunan berkeliling lubang-lubang menganga berair keruh bak susu coklat. Ada satu mesin, biasa disebut dompeng.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat