- Warung Madura mulanya terkenal karena beroperasi selama 24 jam dengan tujuan memudahkan warga yang membutuhkan sembako, obat-obatan atau kebutuhan genting lainnya saat menjelang tengah malam.
Warung Madura atau Warung Sembako Madura muncul pertama kali di Jakarta sekitar tahun 1990-an hingga awal 2000-an.
Orang Madura, pada dasarnya adalah pelaut dan perantau ulung. Tanah kelahirannya yang relatif tandus menyebabkan usaha berbasis pertanian kurang menonjol sehingga lautan marak menjadi ladang kehidupannya.
Jiwa bisnis yang ulet dimilikinya sejak jaman penjajahan Belanda dulu. Di tanah rantau seperti di Jakarta dia mencoba pertama kali dengan bisnis kayu dan barang bekas.
Suatu bisnis yang tidak diminati oleh banyak orang waktu itu. Mereka tinggal bermukim pada awalnya di tahun 1900-an di daerah Priok daerah pelabuhan Jakarta dan memulai bisnis kayu dari daerah Kalimantan dan berjualan bubur kacang ijo yang dimasak versi Madura.
Sukses sebagai pedagang kayu yang kemudian pada tahun 2000-an dikembangkan jadi bisnis potongan kayu, triplek dan mebelair kecil kecilan, serta membuka warung kacang ijo di sudut-sudut Jakarta.
Maka Warung Madura mulai dikembangkan pula bisnis toko kelontong yang menjual aneka barang kebutuhan rumah tangga sehari hari seperti bensin, token listrik dan telepon, kerupuk, sabun, pengharum ruangan, obat obatan,rokok, makanan cemilan dan aneka minuman dingin maupun panas.
Karena Warung Madura didasarkan pada usaha keluarga, maka pada akhirnya anggota kerabat dibawanya pula ke Jakarta untuk gantian menjaga warung yang semakin banyak pelanggannya.
Keadaan ini lama kelamaan dapat mengancam usaha semacam supermarket semisal.
Alfamart dan Indomaret yang berkembang pesat juga. Terjadilah persaingan yang dianggap tidak sehat oleh para pengusaha investor perdagangan ritel semisal Alfamart ataupun Indomaret.
Mereka ini menuntut agar warung Madura dibatasi jam operasionalnya tidak lagi 24 jam karena merasa tersaingi dengan kurangnya pelanggan mereka.
Rumah mewah umumnya identik dengan lingkungan modern perkotaan. Namun, apa jadinya jika kita menemukan rumah-rumah mewah di Kampung Mandun yang terletak di pulau terpencil di Kabupaten Sumenep, Madura?
Satu hal yang menjadi keunikan, para pemilik rumah tersebut memiliki suatu kesamaan yaitu berprofesi sebagai pedagang kelontong.