- Fadly Amran secara resmi mengembalikan formulir dan berkas pendaftaran calon Wali Kota Padang ke kantor DPC Gerindra Kota Padang pada Senin, 20 Mei 2024 pukul 15.30 WIB.
Langkah ini menandai komitmen Fadly untuk ikut serta dalam kontestasi politik Pilkada Padang 2024 melalui Partai Gerindra.
Dalam wawancara setelah penyerahan berkas, Fadly mengungkapkan niatnya untuk mengikuti seluruh tahapan yang telah diatur dan dipersiapkan oleh partai.
"Nah tentu secara pribadi, setelah saya bakal calon Wali Kota Padang, insyaAllah saya akan laksanakan seluruh tahapannya, sudah diatur dan juga dipersiapkan oleh Partai Gerindra," ujarnya.
Fadly juga menyoroti kemungkinan koalisi besar yang bisa terjadi dalam Pilkada ini.
"Ada kemungkinan NasDem melakukan koalisi besar, tentu komunikasinya yang paling penting ya. Sekarang kita sudah bertemu dengan Ketua dan saya yakin politik pun akan berjalan. Namun kita doakan untuk seluruh partai politik yang terbaik yang akan terpilih nanti ke depannya," tambahnya.
Ia menekankan pentingnya persatuan dan kebersamaan dalam politik, serta peran masyarakat dalam menilai dan memilih pemimpin terbaik.
"Mudah-mudahan ada yang bisa mempersatukan kita, tapi kalaupun tidak itu sah-sah saja. Biarlah masyarakat nanti akan menilai, nantinya ini adalah proses pendewasaan politik. Walaupun berbeda mungkin kemarin, tapi hari ini bisa bersama. Walaupun sama kemarin, tapi hari ini bisa berbeda. Dan itu pun saya rasa hal yang wajar dalam proses berpolitik. Satu-satunya niatan kita adalah untuk bagaimana memaksimalkan manfaat bagi masyarakat banyak," katanya.
Saat ditanya mengenai peluang kader Gerindra dalam pencalonan ini, Fadly menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada partai.
"Ada tiga kader Gerindra yang juga ikut. Tentu kita serahkan kepada Partai Gerindra sendiri bagaimana pertimbangannya ke depan. Namun tadi kami sudah menyampaikan selaku pribadi dan juga selaku Ketua Partai. Kemudian ada titik temu dari Partai Nasdem Provinsi Sumatera Barat, khususnya kolaborasi dengan Partai Nasdem Kota Padang," ujarnya lagi.
Fadly juga menyebutkan potensi koalisi antara Gerindra dan Nasdem di Sumatera Barat.
"Kalau memang itu terjadi, tentu koalisi ini akan sangat baik. Namun kalaupun tidak, sekali lagi saya sampaikan, ini biasa-biasa saja. Biarlah masyarakat nanti akan memilih siapa pemimpin terbaik untuk Kota Padang ke depan. Kalau terjadi koalisi, tentu ada perubahan-perubahan posisi berarti, apakah Gerindra yang jadi wali kota atau Nasdem yang jadi wali kota atau sebaliknya. Hal-hal tersebut bisa saja terjadi ke depannya," katanya.
Ia menegaskan pentingnya komunikasi dalam dinamika politik dan berharap proses ini berjalan lancar hingga penetapan.