bdadinfo.com

Rakernas V PDIP Mendefinisikan Peran dalam Koalisi atau Oposisi? Begini Kata Megawati - News

Peran PDIP sebagai koalisi atau oposisi didefiniskan dalam Rakernas V PDIP

- Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke- V PDIP diselenggarakan di Beach City Internasional Stadium, Ancol Jakarta Utara pada 24 Mei 2024.

Rakernas ini Partai Indonesia Perjuangan ini di laksanakan selama 3 hari, yaitu pada 24 - 26 Mei 2024.

Sebanyak 4.858 peserta yang hadir yang terdiri dari fungsionaris DPP Partai PDIP, yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD dan DPC Partai, Anggota DPR RI, badan dan sayap partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPLN dari 16 negara, Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten, Kota, Kepala dan, Wakil Kepala Daerah PDIP serta calon anggota DPR RI terpilih pemilu 2024 uang non -incumbent hadir langsung dalam pembukaan Rakernas V Partai PDIP.

Baca Juga: Kalahkan Suramadu yang Jadi Kebanggan Pulau Jawa, Riau Bangun Jembatan Terpanjang di Indonesia Sepanjang 7 Km: ASEAN pun Dibuat Segan!

Pembukaan Rakernas pada Jum’at 24 Mei 2024 disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Sukarno Putri, sebelum menyampaikan pidatonya, beliau menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Pak Mardiono, yang sayang tidak hadir tapi di wakili oleh Wakil Ketua Umum Bapak Rusli Effendi, lalu Ketua Umum Partai Hanura Bapak Oesman Sapta, dan Ketua Umum Partai Perindo Bapak Hary Tanoesoedibjo.

Megawati lalu menceritakan awal pertemuan ketiga partai tersebut dengan PDIP saat akan bekerjasama di Pilpres 2024, dan Megawati mengatakan jika dirinya tidak bisa berkoalisi, tetapi hanya bekerjasama.

"Sistem negara Indonesia ialah presidensial, bukan parlementer dan di negara kita ini tidak ada istilah koalisi dan oposisi," ungkap Megawati.

Baca Juga: Optimalkan Pelayanan Pajak, Pemerintah Terapkan Pemadanan NIK nenjadi NPWP

Megawati pun menyampaikan kepada ketiga partai tersebut ucapan terima kasih. Meskipun pemilu telah selesai mereka masih ingin bersama dengan PDIP.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dan terus bergerak hingga solid.

Hal ini disampaikan menyusul adanya dugaan kecurangan yang Terstruktur Sistematis dan Masif dalam Pemilu 2024.

Megawati sempat mengatakan , Mahkamah Konstitusi (MK) dalam memutuskan perkara nomor 90 yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden di Pemilu 2024.

Baca Juga: HEBAT! Thariq Halilintar Mantap Melamar Aaliyah Massaid, Ini Ungkapan dari Keluarga

Hal tersebut menurut Megawati sudah mematikan moral dan etika.

"Sebab keputusan terhadap perkara nomor 90 yang menimbulkan begitu banyak antipati, ambisi kekuasaan sukses mematikan etika moral dan hati nurani hingga tumpang tindih kewenangannya," kata Megawati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat