bdadinfo.com

Ide Presidential Club Era Prabowo Subianto Didukung Jokowi dan SBY, PDIP Mempertanyakan Gagasan Ini - News

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal dan Pengarahan kepada sejumlah 1.000 pegawai Kemhan.  (Jabodetabek.Id)



- Capres Terpilih, Prabowo Subianto rupannya sedang Menyusun kerangka visi dan misi, saat memimpin Indonesia Bersama Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024 - 2029 mendatang.

Ide tersebut terpancarkan, dengan menciptakan "Presidential Club", sebagai bentuk komitmen dari Presiden terpilih, Prabowo untuk menjalin hubungan dengan Presiden Indonesia sebelumnya yang masih ada.

Selain sebagai wadah untuk perkumpulan dengan Presiden terdahulu, presidential club juga berfungsi sebagai tempat berdiskusi mengenai masalah kebangsaan.

Tidak hanya itu, forum tersebut juga dinilai sebagai misi khusus dari Prabowo Subianto, untuk mendamaikan hubungan kurang baik antar presiden terdahulu.

Seperti yang diketahui sebelumnya, terdapat hubungan yang kurang baik antar Presiden yang terjadi saat ini. Seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono yang masih 'perang dingin' dalam beberapa pertemuan.

Terbaru, Ketika hubungan Presiden Joko Widodo, dan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP, mulai memanas semenjak perhelatan Pemilu Presiden - Wakil Presiden 2024.

Sehingga, ide yang digagas oleh Prabowo berharap akan ada penyelesaian, dan juga memperbaiki hubungan yang kurang begitu baik dalam beberapa Waktu terakhir.

Juru bicara dari Tim Pemenangan Prabowo - Gibran, Dahnil Anzar Simanjuntak menganggap presidential club atau disebut sebagai "klub kepresidenan", bertujuan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan, dan menjadi teladan.

Dahnil menuturkan presiden dan mantan presiden Indonesia yang masih ada saat ini, bisa bergabung dalam klub seperti Presiden ke 5, Megawati Soekarnoputri, Presiden ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden ke 7, Joko Widodo.

“Presidential club merupakan ide Prabowo, dan akan diisi oleh semua mantan presiden yang masih ada,” ungkap Dahnil, sebagaimana dikutip dalam ungkapan yang disampaikan pada Jumat, 3 Mei 2024.

Rencana Prabowo membentuk klub kepresidenan, mendapat respons dari berbagai pihak, termasuk dari internal Koalisi Indonesia Maju, yaitu merupakan gabungan dari partai politik yang mengusung Prabowo - Gibran di Pilpres 2024.

Sementara, ide yang diungkapkan oleh Prabowo juga mendapatkan respons positif dari Presiden Joko Widodo yang menganggap ide yang bagus, dan menyarankan agar forum pertemuan antara presiden dan mantan presiden dapat sering dijalankan.

“Dua hari sekali bisa bertemu, ya tidak apa-apa,” ungkapan singkat Jokowi.

Begitu juga dengan Mantan Presiden ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang melalui Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menganggap Ide tersebut akan direspon dengan baik dengan kebijakan yang akan dilakukan oleh Prabowo.

“Saya rasa dari sisi SBY juga tidak ada masalah, pasti akan menyambut baik kalau SBY ikut,” kata Andi Mallarangeng, sebagaimana dikutip dalam ungkapan yang disampaikan pada Senin, 6 Mei 2024.

Mantan juru bicara kepresidenan di era SBY menyebutkan, forum perkumpulan para mantan presiden dan perdana menteri bukan hal baru dalam dunia internasional.

Andi mencontohkan, jika SBY sudah bergabung dalam Club de Madrid (CDM), yang beranggotakan para mantan kepala negara dan pemerintahan dari berbagai negara di seluruh dunia.

Namun, ide tersebut rupannya mendapat keraguan dari PDIP, yang merupakan Partai yang pernah memenangkan Presiden Joko Widodo selama 2 periode berturut - turut.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat memberikan komentar pedas adanya ide dari Prabowo Subianto mengenai presidential club, dan menilai usulan tersebut hanya gimik politik belaka.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta menyampaikan, jika setidaknya ada dua kemungkinan soal terbentuknya ide tersebut. Yakni menunjukkan Prabowo tak percaya diri.

"Uulan ini menunjukkan indikasi bahwa Prabowo tidak percaya diri dalam mengemban tanggung jawab untuk mewujudkan empat misi Indonesia merdeka seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melindungi segenap kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan perdamaian dunia," imbah Djarot.

Menurut Djarot, sebagai Presiden terpilih, Prabowo memiliki hak prerogratif, dan bertanggung jawab penuh atas jalannya pemerintahan dan kemajuan pembangunan bangsanya.

"Akan lebih baik, jika dibentuk presidential club antar Kepala Negara, yang mempunyai tujuan sama kuat untuk mewujudkan perdamaian dunia," tambahnya

Ide yang dibuat mungkin akan diwujudkan atau tidak, tetapi yang pasti ide untuk memajukan suatu bangsa menjadi prioritas Utama bagi Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Presidential Club, bisa menjadi solusi yang tepat untuk bertukar pikiran antara Presiden yang terpilih, maupun kepada Mantan Presiden Indonesia sebelumnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat