bdadinfo.com

Bank Nagari Akan Berikan Relaksasi Bagi Debitur Terdampak Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar - News

Pjs Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra

 


PADANG, -- Pjs Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra menyebutkan, Bank Nagari akan memberikan perlakuan khusus kepada debitur yang terdampak bencana alam banjir lahar dingin, banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang pada 11 Mei 2024 lalu.

Kebijakan ini bertujuan untuk membantu pemulihan usaha debitur dan perbankan, serta kondisi perekonomian wilayah yang terkena dampak bencana alam.

"Bencana alam yang melanda memang berdampak pada perekonomian masyarakat. Kami (Bank Nagari, red) tentu mengidentifikasi jika memang membutuhkan relaksasi sesuai ketentuan OJK tentu akan kita berikan," kata Gusti Candra usai Penyerahan Sapi Kurban di Kantor Pusat Bank Nagari, Jumat (14/6).

Baca Juga: Idul Adha 1445H: Menggali Makna Pengorbanan dan Kepedulian dalam Menyemarakkan Semangat Berkurban dan Kebersamaan Umat Islam

Ia mengatakan memang ada debitur Bank Nagari yang terdampak bencana alam itu. Tapi jumlahnya tidak banyak dengan nominal kredit kisaran Rp5 miliar.

"Sektor usaha yang terdampak itu adalah sektor pertanian berupa tanaman hortikultura dan sayur-sayuran. Karena memang aliran banjir lahar dingin dan banjir bandang itu menghantam lahan pertanian," ungkap Gusti.

Gusti menyebutkan pola relaksasi itu bisa dengan cara mereschedule kembali angsuran. Atau mungkin selama melakukan pemulihan, mereka diberikan keringanan. "Nanti ada ketentuannya dan disepakati antara bank dengan debitur," tutur alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas ini.

Diketahui banjir lahar dingin, banjir bandang dan longsor melanda tiga kabupaten kota di Sumbar pada Sabtu (11/5). Secara keseluruhan, di Sumatera Barat terdapat 63 korban tewas dan puluhan lainnya mengalami luka.

Baca Juga: Pemkab Pesisir Selatan Gelar Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus dan Pelaporan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan

Kerugian akibat bencana banjir lahar hujan, banjir bandang dan longsor itu mencapai Rp517 miliar. Dimana kerugian akibat kerusakan sarana infrastruktur yang ditimbulkan oleh bencana tersebut diperkirakan sekitar Rp516,7 miliar. 

Bencana juga menimbulkan kerugian masyarakat sebanyak 27 ribu ekor lebih hewan ternak dan 908 ribu hektare lahan pertanian. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat