- Pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia saat ini semakin di kejar dan salah satunya yaitu infrastruktur kemasyarakatan.
Karena kehadiran infrastruktur tidak hanya memperlancar mobilitas penduduk, namun juga memperkuat konekitivitas antar wilayah dan juga mendorong pemerataan ekonomi di berbagai daerah.
Jembatan gantung ini telah menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), masih banyak pembangunan jembatan yang terus dikerjakan di berbagai wilayah Indonesia dan salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan ini.
Dilansir dari sahabat.pu.go.id, pada 19 Juni 2024, Jembatan ini menghubungkan Desa Tangsi Lontar, Kecamatan Pengandonan dengan Desa Lontar, Kecamatan Muara Jaya. Jembatan gantung ini bernama Jembatan Air Lontar.
Jembatan Air Lontar merupakan salah satu proyek infrastruktur kerakyatan yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Jembatan Air Lontar ini memiliki panjang 90 meter dan lebar 6 meter serta dibangun di atas Sungai Muara Laham dan Sungai Ogan.
Diresmikan pada 27 Februari 2022, pembangunan Jembatan Air Lontar ini menghabiskan dana sebesar Rp9,8 miliar.
Peresmian jembatan ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Basuki dan didampingi oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru dan dilanjutkan dengan prosesi adat yaitu pemecahan kendi.
Jembatan Air Lontar ini diharapkan bisa menumbuhkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam mendukung kegiatan ekonomi daerah sekitar.
"Hal ini membuktikan bahwa pada masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak hanya membangun infrastruktur besar seperti jalan tol, bendungan, jalan nasional, tetapi juga infrastruktur kemasyarakatan terus dilanjutkan, termasuk jembatan gantung yang sudah banyak dibangun di seluruh Indonesia," ucap Menteri Basuki dalam sambutannya.
Pembangunan Jembatan Air Lontar ini merupakan prakarsa dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kabupaten OKU serta didukung oleh Kementerian PUPR untuk melaksanakannya.
Total biaya pembangunan capai Rp9,8 miliar, secara keseluruhan pembangunan jembatan gantung ini menggunakan produk dalam negeri, mulai dari struktur baja sampai dengan tenaga kerja.