- Pabrik minyak goreng dengan skala besar sudah beroperasi di Desa Simpang Raya, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.
Per harinya mampu memproduksi 10 ton minyak goreng. Pabrik minyak goreng ini dikelola oleh Koperasi Produsen Unit Desa (KPUD) Tupan Tri Bakti.
KPUD ini mendapatkan pendanaan langsung dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melalui bantuan dari Dirjen Perkebunan.
Baca Juga: Pertandingan Grup A Euro 2024: Tuan Rumah Jerman ke 16 Besar, Skotlandia Masih Harus Berjuang
Dilansir dari berbagai sumber, pada 20 Juni 2024, Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, menyatakan bahwa dengan kapasitas produksi yang dimiliki akan mampu menekan harga serta menstabilkan ketersediaan minyak goreng.
"Yang terpenting yaitu bagaimana kehadiran pabrik ini mampu menyerap tenaga kerja lokal, terutama warga sekitar Kecamatan Singingi Hilir," jelas Suhardiman.
Karena kemampuannya dalam memproduksi capai 10 ton per hari, dipastikan layaknya kolam renang yang bisa diganti airnya setiap hari untuk berenang.
Sampai saat ini, suplai bahan baku akan terus tersedia. Menurutnya, TBS kelapa sawit selalu tersedia di perusahaan kelapa sawit yang beropersi di desa sekitar.
"Dari 12 desa di Singingi Hilir, ada 7 desa yang mempunyai perusahaan sawit. Jadi pasokan terbilang aman," tambahnya.
Walaupun begitu, pabrik minyak goreng yang sudah beroperasi dengan skala besar ini belum diresmikan.
Ini merupakan salah satu bentuk dari peluang pengembangan hilirisasi hasil perkebunan sawit yang ada di Indonesia.
Terutama di Kabupaten Kuantan Singingi, dengan perkebunan sawit yang dengan lahan yang sangat luas dan naik cukup drastis setiap tahunnya.
Adanya inovasi ini merupakan kesempatan bagi para petani sawit untuk terjun ke hilir dan membuat pabrik minyak goreng sendiri dengan sawit yang berlimpah.