- Pembangunan infrastruktur jalan tol menjadi salah satu fokus di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya berfokus di Pulau Jawa, pembangunan jalantol juga dilakukan di sejumlah provinsi, seperti Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
Meski bukan sebagai presiden pertama yang membangun jalan tol di Indonesia, namun di masa pemerintahannya pembangunan jalan tol masif dilakukan.
Baca Juga: BRI Raih Peringkat 15 Besar di Asia Tenggara dan Tetap Jadi Bank Nomor Satu di Indonesia
Menilik sejarahnya, pembangunan jalan tol pertama kali dilakukan pada tahun 1975 yang menghubungkan Jakarta, Bogor dan Ciawi.
Disingkat Jagorawi, jalan tol yang memiliki panjang 59 km ini mulai beroperasi pada tahun 1975.
Dana pembangunan jalan tol tersebut diperoleh dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk. sebagai penyertaan modal.
Pembangunan jalan tol mulai melibatkan swasta sejak tahun 1987. Ini ditandai dengan perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga.
Total panjang jalan tol di Indonesia pun melesat hingga tahun 2007, 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia.
PT Jasa Marga mengoperasikan 418 km jalan tol dan sisanya dioperasikan oleh swasta lain.
Kemudian percepatan pembangunan jalan tol dilakukan pada periode 1995-1997 dengan melakukan tender 19 ruas jalan tol sepanjang 762 km.
Sayangnya, dunia diterpa krisis global pada Juli 1997 sehingga rencana tersebut terhenti dan pemerintah terpaksa pembangunan jalan tol.
Akibatnya, jalan tol yang terbangun mengalami stagnasi dan hanya mencapai 13,3 km pada periode 1997-2001.