HALUANHARIAN.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong para kepala daerah untuk meningkatkan program vaksinasi polio.
Beliau juga mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk memastikan data mengenai warga yang terkena polio.
Pesan ini disampaikan Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah sekaligus Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, pada hari Senin, 24 Juni 2024.
Baca Juga: Diserang Ransomware! Pusat Data Nasional Sementara Alami Gangguan, Kominfo-BSSN Turun Tangan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menyatakan bahwa vaksinasi polio tidak sekompleks vaksinasi Covid-19 pada awal kemunculannya, yang memerlukan penemuan vaksin terlebih dahulu.
Polio, menurutnya, adalah penyakit lama yang sudah memiliki vaksin tersedia, sehingga yang diperlukan hanyalah pelaksanaan program vaksinasi yang efektif.
Mendagri menekankan bahwa tidak perlu lagi mencari atau menyediakan fasilitas seperti rumah sakit atau terapi plasma konvalesen, karena fokusnya hanya pada pelaksanaan vaksinasi.
Oleh karena itu, Mendagri menegaskan pentingnya komitmen serius dari pemerintah daerah (Pemda) dalam meningkatkan upaya vaksinasi polio sebagai program prioritas.
Beliau yakin bahwa rapat tersebut akan meningkatkan kesadaran Pemda dalam penanggulangan polio.
Pemerintah menetapkan target tingkat vaksinasi mencapai 95 persen untuk menciptakan kekebalan kelompok dan menghentikan penyebaran polio.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Digitalisasi Perizinan Event untuk Efisiensi Birokrasi
Mendagri menjelaskan bahwa ini adalah tanggung jawab bersama untuk melindungi generasi muda Indonesia dan memenuhi amanah yang diberikan.
Beliau mengimbau kepala daerah untuk membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas pelaksanaan vaksinasi.