bdadinfo.com

Elektabilitas Ganjar Pranowo Merosot, Begini Penjelasan Survei LSI - News

Capres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo. (Instagram @ganjar_pranowo)

– Elektabilitas calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo dalam survei terbaru Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merosot. Hal ini merupakan untuk pertama kalinya terjadi dalam satu tahun terakhir.

"Berdasarkan hasil survei kita dalam satu tahun terakhir, ini pertama kali dukungan ke Ganjar turun," kata Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby.

Adjie mengungkapkan bahwa menurut survei LSI Denny JA pada Mei 2022, elektabilitas Ganjar mencapai 27,9 persen. Namun, pada Januari 2023, elektabilitasnya naik tajam dan mencapai puncaknya sebesar 37,8 persen.

Setelah mencapai puncak, elektabilitas Ganjar mulai menurun dan survei terbaru LSI Denny JA pada 3-14 Mei 2023 menunjukkan elektabilitasnya sebesar 31,9 persen.

Baca Juga: Heboh Baliho Pemkot Depok Pasang Bendera Indonesia Terbalik, Warganet: Lah Kaya di Kamboja

Baca Juga: KYMCO Kembali Hadir di Indonesia, Siapkan Skema B2B yang Menguntungkan untuk Mitra Bisnis

Baca Juga: Arti Upsellling yang Viral Gegara Curhatan Netizen Soal Trik Licik Karyawan JCO, Halalkan Jebak Pelanggan?

Menurut Adjie, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan elektabilitas Ganjar. Pertama, batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 memengaruhi persepsi publik terhadap Ganjar karena pernyataannya menolak keikutsertaan Israel sebagai peserta.

Kedua, Ganjar dianggap bukan tipe pemimpin yang kuat oleh publik karena statusnya sebagai ‘petugas partai’ yang melemahkan persepsi personalnya.

"Ganjar dinilai sebagai pemimpin yang tidak mampu mengambil keputusan sendiri, karena harus berkonsultasi atau direstui dulu setiap keputusannya oleh ketum partainya," kata Adjie.

Ketiga, masyarakat menilai Ganjar sebagai gubernur yang tidak berhasil menangani permasalahan kemiskinan di Jawa Tengah. Padahal, isu kemiskinan dianggap sebagai prioritas utama.

Adjie mengungkapkan bahwa data menunjukkan Jawa Tengah merupakan provinsi kedua dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa pada tahun 2022, mencapai 10,98 persen.

Meskipun demikian, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah masih lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai 9,57 persen pada tahun 2022.

Baca Juga: Dokter Boyke Bongkar Trik Ampuh Bikin Istri Cepat Basah Saat di Ranjang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat