- Ramai pernyataan Denny Indrayana yang sudah membuka tabir rencana negara yang akan menggunakan sistem coblos partai, melalui keputusan MK nantinya.
Bocoran yang belakangan menjadi perhatian publik justru dinilai Mahfud MD sebagai salah satu cara yang sangat berbahaya, karena menyangkut rahasia negara yang tidak boleh dibocorkan.
Sistem pemilu dengan coblos partai nantinya, menjadi skema yang telah diputuskan melalui MK. Namun hal tersebut bocor lebih dulu melalui pernyatan Denny Indrayana.
Baca Juga: Penggemar Siap-Siap! Shinee Bakal Comeback, Akan Gelar Konser Bulan Juni
Baca Juga: Jokowi Ijinkan Keruk Pasir Laut, LaNyalla Ingatkan Soal Tujuan dan Pengawasan
Baca Juga: Penggemar Siap-Siap! Shinee Bakal Comeback, Akan Gelar Konser Bulan Juni
Mahfud MD pun tak terima atas cara yang dilakukan Denny Indrayana dan menilai jika keputusan MK tak boleh dibocorkan sebelum dibacakan.
"Info dari Denny ini menjadi preseden buruk, bisa dikategorikan pembocoran rahasia negara. Polisi harus selidiki info A1 yang katanya menjadi sumber Denny agar tidak jadi spekulasi yang mengandung fitnah," cuit Mahfud MD dikutip News melalui akun pribadi @mohmahfudmd Senin 29 Mei 2023.
Atas hal tersebut, Mahfud pun menjelaskan jika Putusan MK itu menjadi rahasia ketat sebelum dibacakan, tapi harus terbuka luas setelah diputuskan dengan pengetokan palu vonis di sidang resmi dan terbuka.
Baca Juga: Lirik Lagu dan Kunci Gitar My Mind and Me, dari Selena Gomez Memakai Chord Paling Mudah
Baca Juga: Penggemar Siap-Siap! Shinee Bakal Comeback, Akan Gelar Konser Bulan Juni
Baca Juga: Ridwan Kamil Antar Jemaah Haji Embarkasi di Bandara Kertajati: Ibadah Mabrur, Pulang Selamat!
"Saya saja yang mantan Ketua MK tidak berani meminta isyarat apalagi bertanya tentang vonis MK yang belum dibacakan sebagai vonis resmi MK." tegas Mahfud.
Karenanya dalam pesan di sosial media yang bisa dilihat masyarakat umum, Mahfud MD meminta kepada polisi untuk menindak dan mencari informan yang membocorkan keputusan MK tersebut kepada Denny.