bdadinfo.com

Berikut 9 Efek Samping Amoxicillin yang Perlu Kamu Waspadai - News

9 Efek Samping Amoxicillin yang Perlu Kamu Waspadai/Freepik

- Amoxicillin adalah antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter untuk mengatasi infeksi bakteri. 
 
Obat amoxicillin termasuk dalam golongan penisilin dan memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri, seperti yang sering kali menjadi pemicu infeksi saluran kemih, infeksi kulit, pneumonia, abses gigi, hingga gonore. 
 
Namun, seperti halnya obat-obatan lainnya, amoxicillin juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi dengan cara atau dosis yang salah.
 
Berikut ini adalah beberapa efek samping yang perlu diwaspadai ketika mengonsumsi amoxicillin:
 
1. Sakit Perut
 
Efek samping yang umum dirasakan setelah mengonsumsi amoxicillin adalah sakit perut. Rasa nyeri biasanya terasa di area antara dada dan selangkangan. Kamu juga mungkin merasakan mual dan ingin muntah setelah minum obat ini.
 
Untuk mengatasi sakit perut, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang hambar dan mudah dicerna, seperti sup, pisang, atau roti setelah minum obat. 
 
Minum teh peppermint juga dapat membantu meredakan gejala sakit perut.
 
2. Diare
 
Amoxicillin bekerja dengan membunuh bakteri dalam tubuh. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua bakteri itu jahat dan bisa menyebabkan penyakit. 
 
Bakteri baik di saluran pencernaan justru berperan dalam menjaga keseimbangan dan mencegah gangguan kesehatan pencernaan.
 
Pada beberapa orang, konsumsi amoxicillin yang berlebihan atau tidak sesuai dosis dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik tersebut, sehingga menyebabkan diare.
 
Jika kamu mengalami diare ringan, kamu bisa mengonsumsi susu atau banyak minum air putih. 
 
Namun, jika diare semakin parah, segera berkonsultasi dengan dokter. Kamu juga dapat menggunakan obat oralit atau suplemen yang mengandung probiotik untuk membantu meredakan diare.
 
 
3. Sakit Kepala
 
Sakit kepala adalah salah satu efek samping yang mungkin dirasakan setelah mengonsumsi amoxicillin. 
 
Sakit kepala ini dapat disertai dengan rasa kaku di bahu, leher, kulit kepala, atau rahang. 
 
Jika mengalami hal tersebut, kamu dapat mengonsumsi obat pereda sakit kepala seperti parasetamol.
 
Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya efek samping amoxicillin, pastikan kamu minum obat dengan dosis yang tepat. 
 
Selain itu, penting juga untuk menjaga asupan makanan dan minuman yang cukup saat sedang menjalani pengobatan dengan amoxicillin.
 
4. Gangguan Pengecapan
 
Efek samping lain yang mungkin terjadi akibat penggunaan amoxicillin adalah gangguan pada indra pengecapan, di mana makanan yang dikonsumsi terasa seperti memiliki rasa logam.
 
Hal ini dapat terjadi karena amoxicillin dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap mineral seng. 
 
Kekurangan seng dapat menyebabkan rasa tidak enak atau rasa logam di mulut.
 
5. Ruam Kulit
 
Ruam kulit juga bisa menjadi salah satu efek samping yang mungkin muncul ketika mengonsumsi amoxicillin. 
 
Ruam ini biasanya disertai dengan rasa gatal dan muncul sebagai bentol-bentol pada area dada, perut, atau punggung.
 
Perlu diingat bahwa ruam akibat amoxicillin berbeda dengan reaksi alergi atau gatal-gatal pada umumnya. 
 
Ruam akibat amoxicillin biasanya muncul beberapa jam setelah minum obat, disertai dengan rasa gatal. 
 
Beberapa orang mungkin juga mengalami kesulitan bernapas atau menelan saat mengalami ruam ini.
 
6. Infeksi Jamur pada Vagina
 
Antibiotik bekerja dengan membunuh bakteri, termasuk bakteri baik yang menjaga keseimbangan pH di vagina. 
 
Hal yang sama juga dapat terjadi ketika mengonsumsi amoxicillin. 
 
Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama, obat ini dapat mengganggu keseimbangan pH di vagina dan menyebabkan pertumbuhan jamur penyebab infeksi yang lebih subur.
 
Gejala infeksi jamur pada vagina meliputi gatal, kemerahan, dan keluarnya cairan seperti keju cottage. 
 
Jika kamu tidak yakin apakah itu infeksi jamur atau jenis infeksi lainnya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
 
 
7. Reaksi Alergi
 
Amoxicillin dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah. Gejala reaksi alergi yang mungkin timbul antara lain:
 
- Kesulitan bernapas
- Pembengkakan di tenggorokan atau lidah
 
Jika kamu mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi amoxicillin, segera hubungi dokter. 
 
Jika reaksi alergi yang dirasakan tergolong parah, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.
 
Penting untuk diingat bahwa jika kamu pernah mengalami reaksi alergi terhadap amoxicillin, sebaiknya hindari mengonsumsi obat ini lagi. 
 
Konsumsi ulang amoxicillin dapat berakibat fatal, bahkan dapat menyebabkan kematian.
 
8. Reaksi Hipersensitivitas Imun
 
Selain itu, amoxicillin juga dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas imun yang serius. Gejala yang dapat muncul antara lain:
 
- Gejala mirip flu, seperti demam, sakit badan, atau sakit tenggorokan
- Ruam kulit berwarna merah atau ungu yang menyebar dan terasa sakit, seperti sindrom Stevens-Johnson
- Munculnya lepuh yang dapat merusak kulit dan menyebabkan luka terbuka
 
9. Kerusakan Hati
 
Walaupun jarang terjadi, amoxicillin juga dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
 
- Peningkatan enzim hati yang terlihat melalui tes darah
- Nyeri di perut
- Kuningnya kulit dan mata
- Kelelahan
 
Jika kamu mengalami efek samping amoxicillin yang serius, segera hubungi dokter.
 
Amoxicillin adalah antibiotik yang efektif dalam mengatasi infeksi bakteri, tetapi perlu diingat bahwa setiap obat memiliki potensi efek samping. 
 
Untuk meminimalisir risiko efek samping tersebut, penting untuk mengonsumsi amoxicillin sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh dokter. 
 
Jika kamu mengalami efek samping yang tidak biasa atau serius setelah mengonsumsi amoxicillin, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
 
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun dan ikuti petunjuk penggunaan yang diberikan. 
 
Dokter akan menyesuaikan dosis dan durasi penggunaan obat berdasarkan kondisi kesehatan dan respons tubuhmu terhadap pengobatan.
 
Ingatlah bahwa informasi yang disampaikan dalam artikel ini tidak menggantikan nasihat medis profesional. 
 
Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman umum tentang efek samping amoxicillin. 
 
Jika kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran khusus tentang penggunaan amoxicillin, selalu berkonsultasilah dengan dokter atau apoteker yang berwenang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat