bdadinfo.com

Remaja 15 Tahun Digarap 11 Predator Seks, Kapolda Sulteng: Bukan Pemerkosaan, Tak Ada Ancaman dan Kekerasan - News

Remaja 15 tahun korban 11 predator seks, Kapolda Sulteng itu bukan pemerkosaan tak ada ancaman kekerasan kok (Instagram @bidhumaspoldasulteng)

- Polda Sulawesi Tengah gelar konferensi pers kasus remaja 15 tahun dicabuli 11 predator seks.

Nah dalam keterangannya Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho menegaskan berdasarkan pemeriksaan, ternyata tidak ada ancaman atau kekerasan terhadap korban.

Untuk itu, Kapolda Sulteng menegaskan kasus ini bukan pemerkosaan tapi persetubuhan anak di bawah umur. 

Baca Juga: Tsunami Aceh: Malapetaka dari Gempa Megathrust di Zona Lepas Pantai

Kasus remaja 15 tahun dicabuli bergiliran oleh 11 predator seks ini sedang jadi atensi nasional.

Remaja 15 tahun jadi korban HR (Kades), ARH (guru SD), MPS (polisi), AK (pegawai), AR (Petani), MT (pengangguran), FN (mahasiswa), K (petani), AW (buron), AS (buron), AK (buron).

Kapolda Sulteng mengatakan dari pemeriksaan korban remaja 15 tahun nggak dalam ancaman kok.

Baca Juga: Bikin Merinding! Ini Isi Pidato Bung Karno saat Peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1964

"Dalam perkara ini, tidak ada unsur kekerasan, atau ancaman terhadap korban, dari pemeriksaan tindak pidana ini dilakukan berdiri sendiri-sendiri, tidak bersama-sama," tegas Kapolda dikutip dalam keterangannya kemarin dikutip dari Instagram @bidhumaspoldasulteng, Kamis 1 Juni 2023.

Dari pemeriksaan pula, Kapolda Sulteng mengungkapkan, korban hanya terpedaya dengan iming iming dan rayuan para predator seks itu.

"Modus operansi ini bukan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, melainkana bujuk rayu tipu daya, iming iming diberikan sejumlah uang, ada pelaku yang menjanjikan bertanggung jawab jika korban sampai hamil," jelas Kapolda.

Baca Juga: Hasil Final Liga Eropa: Sevilla Juara Untuk ke-7 Kalinya, Akhiri Rekor Impresif Mourinho di Final Eropa

Keterangan kepolisian ini beda dengan pengakuan korban yang disampaikan ke pendamping korban, UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Sulteng.

Kepala UPTD PPA Sulawesi Tengah, Patricia Yabi mendapatkan laporan, korban mendapatkan ancaman dari salah satu oknum. Karena ancaman itu makanya korban nggak langsung cerita, baru setelah berbulan bulan akhirnya ketahuan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat