bdadinfo.com

Kontroversi Mahasiswa UMM dapat Ancaman Blacklist dari HRD Usai Kritik Nama Universitas - News

Kontroversi Mahasiswa Dapat Ancaman Blacklist dari HRD Usai Kritik Nama Universitas/ Twitter  @Rafilsafat

 

- Twitter sedang heboh dengan status yang dibagikan oleh Muhammad Rafi Azzamy, seorang eks-mahasiswa dari Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (Prodi HI UMM), yang mengungkapkan pendapat negatifnya terkait almamaternya.

Insiden ini terjadi setelah Rafi diterima sebagai mahasiswa baru di Program Studi Antropologi Universitas Brawijaya. Rafi, yang dikenal karena mengeluarkan kritik pedas terhadap Kampus Putih, sebutan untuk UMM, tanpa ragu-ragu.

Ia merasa bangga karena sekarang menjadi mahasiswa di Universitas Brawijaya. Seperti diketahui UMM adalah perguruan tinggi swasta yang dimiliki oleh organisasi Muhammadiyah. Jarak antara UMM dan UB hanya sekitar dua kilometer, dan keduanya berlokasi dalam satu kawasan di Kota Malang.

"Banyak yang bertanya, mengapa dalam satu tahun terakhir ini saya jarang mengeluarkan tulisan? Singkatnya, karena saya berada di kampus yang tidak sehat (UMM), bangunan yang kurang baik, jarang ada dosen yang hadir, birokrasi yang hanya mengedepankan pemujaan, dan berbagai hal lainnya yang sangat melelahkan.

Sekedar iseng, saya mencoba tes SNBT, dan ternyata lolos. Selamat tinggal kampus yang penuh kejahatan (UMM)," tulis cuitan akun Twitter @Rafilsafat.

Namun, tweet tersebut menjadi kontroversial dan menyebar luas ketika Reffi Dhinar S, seorang penulis konten di Wordholic Class dan bagian Human Resouce (HR) di perusahaan PT Matsuyama Kigata Indonesia, ikut menanggapi cuitan tersebut.

Melalui akun Twitter-nya, Reffi mengungkapkan bahwa ia akan memasukkan calon kandidat seperti Muhammad Rafi Azzamy dalam daftar hitam (blacklist) karena dianggap memiliki perilaku buruk di media sosial milik Rafi.

“Saya sudah mencatat model Gen-Z seperti ini karena saya terlibat dalam proses perekrutan, dan saya tidak akan memberi izin untuk masuk ke kantor saya. Jika ada teman HR yang bertanya tentang pemeriksaan media sosial, saya akan memberikan thread ini sebagai referensi.

Oh ya, tentu saja saya akan mengambil tangkapan layar terlebih dahulu, jika ada yang dihapus. Mengapa? Di sini saya akan memberitahumu alasannya,” tulis cuitan akun Twitter @Reffi_angel.

Reffi berpendapat bahwa Muhammad Rafi Azzamy sebenarnya tidak perlu menghina nama almamaternya yang sebelumnya di Universitas Muhammadiyah Malang terkait kondisi fasilitas yang sangat buruk.

Baca Juga: Bupati Tanah Datar Buka MTQN Kecamatan Pariangan, Ingatkan Tidak jadi Ajang Lomba Saja

“Di almamater sebelumnya, sang pemuda ini telah mendapatkan pengetahuan, meskipun ia mengeluhkan fasilitas yang ada.

Namun, melawan sistem bukan berarti mencemarkan nama kampus dan menghina para dosen. Melawan sistem berarti jika kamu terlibat dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan berdialog dengan birokrat kampus untuk merubah sistem tersebut,” tulis cuitan akun Twitter @Reffi_angel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat