bdadinfo.com

Jokowi Kunjungi Papua Nugini, Bahas Masalah Perbatasan dan Perdagangan antar Dua Negara - News

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri James Marepe   (rnz.co.nz)




- Presiden Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi, melakukan kunjungan kerja ke Papua Nugini kemarin pada hari Rabu, 5 Juli 2023.

Dalam kunjungan kerja itu, Jokowi bertemu dengan mitra kerjanya Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape.

Pada pertemuan itu, Jokowi dan Marape fokus pada pembahasan perbatasan dan dagang antara Indonesia dan Papua Nugini.

Dalam kunjungan itu, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan Papua Nugini adalah dua negara raksasa ekonomi.

Baca Juga: 6 Juli Hari Ciuman Internasional, Hati-Hati! Ini 5 Penyakit yang Bisa Ditularkan Melalui Ciuman

Papua Nugini merupakan raksasa ekonomi untuk kawasan Pasifik, sedangkan Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

"Bisa anda bayangkan jika dua kekuatan ini bergabung," ujar Jokowi.

"Tentu akan membawa dampak yang luar biasa," ujarnya melanjutkan.

"Tidak hanya bagi rakyat dari kedua negara ini, tapi juga bagi kawasannya," katanya lagi.

Baca Juga: What Do You Remember about the Independence Day, Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 8 Halaman 36 Section 7

Marepe dalam pertemuan itu mengatakan Indonesia telah menyetujui untuk mensponsori 2.000 pelajar Papua Nugini untuk belajar di Universitas di Indonesia.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Indonesia telah menjanjikan uang sebesar 15 juta Dollar untuk peningkatan kualitas rumah sakit di Port Moresby.

Ia juga menyebutkan kepakatan lain dari pertemuan tersebut, antara lain masalah bea cukai dan pemberantasan kejahatan lintas negara.

Dalam pertemuan itu, juga dilakukan tinjauan baru aturan perbatasan untuk memperkuat perekonomian dan perdagangan antar kedua negara.

Kunjungan ini dilakukan setelah pertemuan yang dilakukan negara-negara Pasifik termasuk India dan Amerika pada bulan Mei lalu.

Perdana Menteri India Narendra Modi dan Sekretaris Negara Amerika Serikat Antony Blinken turut hadir dalam pertemuan itu.

Pertemuan pada bulan Mei itu menghasilkan kesepakatan bahwa militer Amerika Serikat bebas mengakses pelabuhan dan bandara Papua Nugini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat