bdadinfo.com

Umbrella Girl "Basuntiang" Road Race di Bukittinggi Tuai Kontroversi, Lembaga Adat Nyatakan Sikap - News

Sebuah kegiatan Road Race yang dilaksanakan di Jalan Sudirman, Kota Bukittinggi pada Minggu, 9 Juli 2023, menimbulkan kontroversi (Harianhaluan.com/Vesco)

- Sebuah kegiatan Road Race yang dilaksanakan di Jalan Sudirman, Kota Bukittinggi pada Minggu, 9 Juli 2023, menimbulkan kontroversi terkait penampilan Padusi atau Gadis Pemayung (Umbrella Girl) yang memayungi para pembalap.

Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Kota Bukittinggi, Bundo Kanduang Kota Bukittinggi, dan Persatuan Wanita Kurai Limo Jorong secara bersama-sama menyampaikan sikap dan pernyataan terkait hal ini dalam bentuk tertulis tertanggal 12 Juli 2023.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh ketiga lembaga tersebut, mereka mengkritisi dan mengecam penampilan Padusi atau Gadis Pemayung yang mengenakan pakaian adat Perempuan Minangkabau (Baju Kuruang dan Suntiang) saat memayungi pembalap di jalan.

Baca Juga: Bupati Eka Putra Optimis Andaleh Bungo Expo Bisa Mendunia

Menurutnya, tindakan ini telah melecehkan harga diri Padusi Minangkabau serta meruntuhkan marwah adat dan meremehkan pakaian adat.

Ketiga lembaga tersebut meminta kepada panitia atau sanggar yang terlibat dalam kegiatan Road Race untuk segera menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf secara terbuka kepada publik melalui media.

Mereka menekankan bahwa tatanan adat dan etika harus ditempatkan pada tempatnya dan tidak boleh disalahgunakan.

Baca Juga: Putusan MA RI, Kejati Sumbar Eksekusi Tiga Terpidana Kasus Tol Padang- Pekanbaru

Lebih lanjut, ketiga lembaga juga mengimbau kepada setiap panitia dan sanggar yang terlibat dalam penyelenggaraan acara di Bukittinggi atau Nagari Kurai untuk memahami dengan baik tatanan Adat Minangkabau, khususnya Salinga Nagari Kurai, baik dalam sikap, tutur kata, maupun dalam mengenakan simbol adat Minangkabau, terutama Adat Kurai.

Mereka juga mengusulkan agar setiap perencanaan acara atau event yang akan dilaksanakan di Nagari Kurai Limo Jorong harus dikomunikasikan atau dikonsultasikan dengan Pemuka Adat atau Alim Ulama Kurai Limo Jorong, sesuai kapasitas acara yang akan diselenggarakan.

Hal ini bertujuan agar lebih cermat dan selektif dalam memberikan izin atau rekomendasi kepada pihak terkait sesuai tugas pokok dan fungsinya, terutama kepada Event Organizer (EO).

Baca Juga: LKAAM dan Bundo Kanduang Kritisi Umbrella Girl Basuntiang di Event Roadrace Bukittinggi

Terakhir, mereka mengajak masyarakat Kurai untuk selalu menjaga kewaspadaan dan melakukan pengawasan terhadap generasi penerus atau anak kemenakan.

Masyarakat juga diingatkan untuk selektif dalam mengikuti berbagai acara dan menghindarkan diri dari praktik yang menyimpang dari filosofi "Adaik Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat