bdadinfo.com

6 Mantan Menteri dari Sumatera Barat, Begini Perjalanan Karier Politik dan Latar Belakang Mereka - News

Mantan menteri asal Sumatera Barat  (IST)





- Banyak tokoh-tokoh hebat berasal dari Sumatera Barat, termasuk di antaranya sejumlah Menteri Republik Indonesia.

Menteri asal Sumatera Barat ini ternyata memiliki jenjang karier dan latar belakang yang mengagumkan.

Berikut adalah enam mantan menteri yang berasal dari Sumatera Barat:

1.       Hasan Basri Durin

Drs. Hasan Basri Durin adalah Menteri Negara Agrarian pada 1998-1999. Ia lahir di Nagari Jaho, Tanah Datar, Sumatera Barat pada 15 Januari 1935.

Sebelumnya, Hasan menempuh pendidikan SMA di Bukittinggi dan pendidikan tinggi di Yogyakarta.

Baca Juga: Segi Banyak dan Gagasan Pokok Teks Tari Kipas Pakarena, Kunci Jawaban Tema 1 Subtema 1 Kelas 4 Halaman 46-57

Ia sempat menjadi Sekretaris Panitia Pemilihan Daerah (PPD) Jambi dan Sumatera Barat. Lalu, Hasan menjadi Penjabat Wali Kota Padang pada Oktober 1971.

Kemudian, ia diangkat jadi Wali Kota Padang pada tahun 1973-1983. Setelah itu, ia menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat tahun 1987-1997.

2.       Gamawan Fauzi

Dr. H. Gamawan Fauzi, S.H., M.M. merupakan Menteri Dalam Negeri Indonesia periode 2009-2014. Ia lahir di Solok, Sumatera Barat pada 9 November 1957.

Ia menjadi sarjana hukum dari Universitas Andalas pada 1982. Setahun kemudian, ia bekerja sebagai birokrat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Lalu, ia menjadi Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) pada 1994. Kemudian, Gamawan menjabat sebagai Bupati Solok selama dua periode 2005-2009.

3.       Andrinof Chaniago

Drs. Andrinof Achir Chaniago, M.Si. adalah Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Ia lahir di Padang pada 3 November 1962.

Ia menempuh pendidikan tinggi hingga S3 di Universitas Indonesia. Ia merupakan seorang akademisi dan pengamat politik.

Ia tergabung dalam tim sukses Joko Widodo dalam pemilihan Wali Kota Solo 2010, Gubernur Jakarta 2012, dan Presiden 2014.

Masa jabatannya sebagai menteri tidak sampai satu tahun dari 27 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015. Selepas itu, ia menjadi dosen ilmu politik di FISIP Universitas Indonesia.

Baca Juga: 30 Tahun Perpindahan Ibu Kota ke Lubuk Basung, Pemkab Agam Gelar Upacara dan Tradisi Arak Jamba

4.       Rizal Ramli

Dr. Ir. Rizal Ramli, M.A. merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI sejak Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016. Ia lahir di Padang pada 10 Desember 1954.

Ia menempuh pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung dengan jurusan teknik fisika. Lalu, melanjutkan pendidikan Doktor Ekonomi di Boston University.

Setelah menyelesaikan pendidikan doktornya, ia bersama ekonom lainnya mendirikan ECONIT Advisory Group serta sering mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintah Orde Baru.

Kemudian, ia membangun Komite Bangkit Indonesia serta menjabat sebagai ketua.

Pada tahun 2000, ia ditunjuk menjadi Kepala Bulog oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Pada tahun yang sama di bulan Agustus, ia menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Lalu, Rizal dialihkan menjadi Menteri Keuangan selama 12 Juni-9 Agustus 2001.

5.       Asman Abnur

Dr. H. Asman Abnur, S.E. M.Si. adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia pada 27 Juli 2016-15 Agustus 2018.

Ia lahir di Padang Pariaman pada 2 Februari 1961. Asman menempuh pendidikan hingga jenjang doktor.

Awalnya, Asman merupakan pengusaha yang melanjutkan usaha orang tuanya berjualan emas. Ia pun mengembangkan bisnisnya hingga mempunyai berbagai macam jenis usaha.

Karier politiknya dimulai dengan menjadi DPRD Kota Batam. Lalu, ia menjadi DPR RI pada 2004-2016.

6.       Arcandra Tahar

Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D. merupakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 27 Juli 2016-15 Agustus 2016. Ia lahir di Padang pada 10 Oktober 1970.

Ia merupakan sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung. Kemudian, ia juga menempuh studi S2 dan S3 di Amerika Serikat.

Arcandra menjadi konsultan di berbagai perusahaan internasional, termasuk di Andersen Consulting.

Uniknya, ia menjabat sebagai Menteri ESDM dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Indonesia, yakni hanya 20 hari. Kemudian, ia menjadi Wakil Menteri ESDM mendampingi Ignasius Jonan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat