bdadinfo.com

Mengenal Pacu Jawi, Tradisi Balapan Sapi yang Unik dari Sumatera Barat - News

Pacu Jawi, Tradisi Balapan Sapi yang Unik dari Sumatera Barat/ dispar.sumbarprov

- Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, menyimpan sebuah tradisi unik yang telah berlangsung sejak lama, yaitu Pacu Jawi, sebuah acara balapan sapi yang menjadi perayaan dan hiburan bagi rakyat setelah masa panen.

Tradisi ini diadakan secara bergantian di nagari-nagari di wilayah Tanah Datar dan Payakumbuh, dan menjadi momen yang dinanti-nanti oleh warga setempat setiap dua bulan sekali, Kegiatan ini biasanya berlangsung pada hari Rabu atau Sabtu.

Meskipun disebut sebagai Pacu Jawi atau balapan sapi, tradisi ini sebenarnya bukan semata-mata tentang kecepatan sapi, melainkan lebih menitikberatkan pada kemampuan joki mengendalikan sapi agar bisa berlari dalam jalur yang lurus.

Baca Juga: Mari Mengenal Hombo Batu, Tradisi Lompat Batu Khas Masyarakat Nias yang Mendunia

Filosofi yang terkandung di balik tradisi ini mengajarkan bahwa hal yang paling berharga dalam kehidupan adalah kemampuan untuk tetap berada dalam jalan yang lurus, tanpa menyimpang dari prinsip dan nilai-nilai luhur.

Pacu Jawi juga menjadi ajang untuk memperlihatkan kemahiran joki dalam mengendalikan hewan ternak yang bertenaga besar.

Dengan hanya memegang ekor sapi sebagai kendali, joki harus mampu menjaga keseimbangan dan mengarahkan sapi ke garis finis dengan presisi yang tinggi.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Meugang di Aceh yang Dilakukan sebagai Bentuk Rasa Syukur atas Rezeki yang Diperoleh

Ini menuntut konsentrasi dan keterampilan yang luar biasa dari para joki yang berani mengambil bagian dalam acara ini.

Tidak hanya balapan sapi yang menjadi daya tarik dalam Pacu Jawi, tetapi juga suasana pesta desa yang disebut dengan sebutan "alek pacu jawi".

Pesta desa ini menghadirkan berbagai atraksi dan hiburan tradisional, seperti sapi yang didandani dengan suntiang, sebuah hiasan kepala khas Minangkabau yang mempercantik penampilan hewan-hewan tersebut.

Baca Juga: Miliki Arsitektur yang Unik, Ternyata Kantor Walikota Palembang Bekas Kantor Ledeng, Begini Ceritanya

Selain itu, suasana pesta semakin meriah dengan diiringi permainan musik khas daerah seperti Gendang Tasa dan Talempong Pacik.

Tarian adat seperti tari piring turut memeriahkan suasana, sementara pasar dadakan menawarkan beragam barang dan kuliner tradisional bagi pengunjung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat