- Saat ini pemerintah tengah mengebut proyek jalan tol di beberapa ruas di Pulau Sumatera sebagai upaya mengkoneksikan kota-kota yang ada melalui jalan trans Sumatera, termasuk proyek Jalan Tol Pekanbaru Rengat di Provinsi Riau.
Proyek Jalan Tol Pekanbaru Rengat tersebut menjadi salah satu proyek strategis pemerintah. Bahkan, dua kabupaten, yakni Solok selatan dan Dharmasraya, berebut buat menjadi siripnya.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan pun mengaku siap jadi rute penutup apabila wilayahnya turut menjadi bagian dari sirip proyek Jalan Tol Pekanbaru Rengat tersebut.
Baca Juga: Bukan Beton, Ruas Tol Trans Sumatera Gunakan Teknologi Geofoam dengan Material Busa
Usulan dan keinginan agar Kab. Solok Selatan menjadi wilayah sirip proyek jalan tol tersebut diklaim telah diusulkan menjadi proyek strategis nasional.
Solok Selatan mengusulkan sebagai penutup dari ruas jalan tol rute Pekanbaru-Rengat -Dharmasraya-Solok Selatan.
Selain itu, keberadaan sirip proyek jalan tol Pekanbaru-Rengat akan memudahkan akses penduduk Solok Selatan ke berbagai kabupaten sekitar seperti Dharmasraya, Pesisir Selatan, Kerinci, dan Bungo.
Bupati Solok Selatan, Khairunas mengatakan, bahwa keberadaan jalan tol di wilayahnya akan mendongkrak pendapatan masyarakat yang berasal dari hasil tani dan perkebunan.
Hasil tani dan perkebunan, khususnya di Solok Selatan, sangat bergantung kepada baiknya jalur transportasi sebagai media untuk perputaran ekonomi.
Wacana tol Solok Selatan sendiri muncul saat pertama kali adanya rencana dari Kabupaten Dharmasraya untuk menjadi sirip proyek Tol Pekanbaru-Rengat.
Baca Juga: Habiskan Rp 22,9 Miliar, Ini Fasilitas Rusun Tiga Lantai Polda Sumbar
Namun karena potensi yang dimiliki oleh Sumbar maka rencana rute sirip tersebut diperpanjang hingga mencapai wilayah Solok Selatan.
Proyek Jalan Tol Pekanbaru Rengat sendiri memiliki panjang 175 km yang mulai dikerjakan pada tahun 2022 dengan nilai investasi sekira Rp60,519 triliun.