bdadinfo.com

Kabar Duka, Lisa Tirto Utomo Tutup Usia 89 Tahun, Pernah Berjasa di Sumatera Barat - News

Kabar Duka, Lisa Tirto Utomo Tutup Usia 89 Tahun, Pernah Berjasa di Sumatera Barat

 

- Founder Yayasan Tirto Utomo yang akrab disapa Lisa Tirto Utomo meninggal dunia, Senin malam, 31 Juli 2023 dalam usia 89 tahun.

Kabar duka ini, mengingatkan jasa Lisa Tirto Utomo untuk Sumatera Barat (Sumbar), khususnya di Kabupaten Solok Selatan dan ia juga bantu restorasi rumah gadang di Nagari Sumpur, Singkarak.

Melalui Yayasan Tirto Utomo, ia peduli dalam pelestarian budaya di Kabupaten Solok Selatan, yakni membantu restorasi rumah adat Minangkabau di Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG).

Baca Juga: Yori Antar dan Jay Subyakto Kunjungi Kawasan Saribu Rumah Gadang Solok Selatan

"Saya ikut berduka cita atas kepergian Bu Lisa Tirto Utomo. Bu Tirto yang membantu restorasi 5 unit rumah gadang di SRG, baru saja meninggal dunia," kata Pegiat Pariwisata Sumbar, Nofrins Napilus kepada News.

Menurut Nofrins, masih teringat ucapan Lisa Tirto yang tidak pernah dilupakannya.

"Ayo Nofrins, segera dibantu restorasinya ini sesuai arahan Mas Yori Antar. Kepada masyarakat, dengan bantuan ini, tolong ingatkan berulang-ulang, semangat kegotong- royongan harus dibangun kembali dengan baik. Indonesia dulu dibangun dengan semangat itu," kata Nofrins menirukan pesan Lisa Tirto Utomo.

Baca Juga: Setelah Ramai Dimuat Media Gas 3 kg Langka di Solok Selatan, Akhirnya Pertamina Tambah Pasokan

Nofrins menyebutkan cukup disayangkan sampai akhir hayat, Lisa Tirto Utomo belum sempat berkunjung ke SRG untuk melihat hasil bantuan itu yang telah disalurkan melalui Yayasan Tirto Utomo.

"Bu Tirto ini sudah banyak membantu restorasi rumah-rumah adat diberbagai daerah seperti rumah adat Batak, Dayak, Waerebo, Papua, dan banyak lagi," katanya.

Kemudian, ada pesan yang menarik disampaikan oleh Lisa Tirto ketika merestorasi rumah gadang di Solok Selatan.

Baca Juga: Eksis Berkat Kawasan Saribu Rumah Gadang

Baca Juga: Selain Ismet Fanany yang Jadi Guru Besar di Australia, Ada Profesor Indonesia yang Berkarier di Luar Negeri

"Oh ya, ada pesan menarik dari beliau. Bahwa semua rumah gadang yang dibantu restorasinya, harus dijadikan bisnis seperti homestay, museum atau sanggar seni," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat