bdadinfo.com

Ternyata Bukan Aceh, Kota di Sumatera Utara ini adalah Titik Awal Penyebaran Islam di Indonesia - News

Ternyata Bukan Aceh, Kota di Sumatera Utara ini adalah Titik Awal Penyebaran Islam di Indonesia: Berikut Jejak-Jejak Peninggalannya (radiodelfm.co.id)

 - Islam adalah agama dari mayoritas masyarakat Indonesia. Banyak yang mengira awal mula sejarah islam berasal dari Aceh karena adanya Kerajaan Samudra Pasai, ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar.

Tak diduga sejarah agama islam di Sumatera Utara ternyata punya peranan penting dalam penyebaran islam ke berbagai daerah di tanah air.

Kota Barus di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara dipercaya sebagai titik awal atau titik nol dari sejarah penyebaran agama islam di Indonesia.

Baca Juga: Menilik Sejarah Kerajaan Jeumpa yang Diri sebelum Samudera Pasai, Pusat Penyebaran Agama Islam di Indonesia

Penetapan Kota Barus menjadi kota pertama masuknya agama islam semakin diakui orang banyak berkat diresmikannya Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara pada 2017 lalu oleh Presiden Joko Widodo.

Meski sudah ditetapkan, masih banyak masyarakat yang lebih mengetahui Aceh sebagai kota islam pertama di Indonesia. Tak hanya orang umum, civitas akademik juga masih ada yang meragukan keabsahan Kota Barus sebagai kota islam pertama di tanah air.

Berbagai sumber menyebutkan bahwa sebelum islam didakwahkan ke Aceh, Kota Barus menjadi wilayah pertama tersebarnya agama islam berkat masuknya pedagang-pedagang yang berasal dari Arab.

Baca Juga: Syekh Burhanuddin Ulakan Sejak Kecil Bergama Budha Jadi Penyebar Agama Islam Paling Tersohor di Sumatera Barat

Di dalam wilayah Kota Barus terdapat banyak jejak dan peninggalan yang semakin memperkuat predikatnya sebagai titik nol peradaban islam.

Menurut tinjauan yang ditulis oleh Uky Firmansyah Rahman Hakim berjudul “Barus sebagai Titik Nol Islam Nusantara: Tinjauan Sejarah dan Perkembangan Dakwah” yang diterbitkan oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam bentuk jurnal ilmiah, ini beberapa jejak peninggalan peradaban islam di Kota Barus:

1. Inskripsi Makam Mahligai

Dijuluki sebagai kompleks “Makam Mahligai”, kompleks ini berlokasi di Desa Aek Dakka yang berjarak sekitar 5 km dari Kecamatan Barus.

Kompleks seluas tiga hektar ini menyimpan berbagai bentuk batu nisan yang bertuliskan kaligrafi arab di beberapa nisannya.

Salah satu nisan tercatat berasal dari 661 Masehi atau 48 Hijriyah. Beberapa ulama yang dikabarkan beristirahat di kompleks makam ini adalah Syekh Zainal Abidin Ilyah Syamsudin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat