bdadinfo.com

Mengenal Sampelong, Alat Musik Tradisional khas Minangkabau yang Mirip dengan Seruling - News

Sampelong, Sebagai Salah satu Alat Musik Kebanggaan Minangkabau (www.ethnic-ina.com)

- Sumatera Barat memiliki budaya dan tradisi adat yang beraneka ragam, dan menjadi paling utama dari ciri khas dari tanah Minangkabau ini.

Selain itu kita bisa melihat bahwa Sumatera Barat, memiliki alat musik tradisional yang masih bisa ditemui pada upacara adat Minangkabau, dan masih tetap dipertahankan hingga saat ini.

Ada satu alat musik di Sumatera Barat yang akan kita bahas kali ini, tentang benda yang mirip dan ukuran yang lebih kecil dari Seruling, meskipun cara menggunakan alat musik ini dengan ditiup.

Baca Juga: Jadwal Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2023 Hari Ini: Jonatan Langsung Bertemu Rival Kuat dari Malaysia

Namanya ialah Sampelong, sebagai salah satu alat musik tradisional yang terbuat dari bambu talang, dan memiliki nada pentatonis jalua bukik, yang mengiringi dalam lirik pantun lagu Sampelong.

Alat ini mirip dengan seruling seperti kebanyakan pada umumnya, karena memiliki sejarah yang mistik, dan kehadiran sampelong pada masa dahulunya sangat erat dengan kepercayaan gaib.

Karena alat musik sampelong harus dilengkapi dengan syarat-syarat tertentu untuk bisa menggunakannya, bahkan tempat untuk memainkannya harus jauh dari keramaian kota maupun orang-orang sekitar.

Baca Juga: Merinding! Dokter Ini Jadi Saksi Penampakan Kota Gaib Saranjana Kalimantan, Nih Buktinya

Selain itu alat yang berasal dari Nagari Talang Maur, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota, ini terkenal pada masa era kemerdekaan Indonesia, yang menjadi salah satu kesenian yang digemari masyarakat.

Tetapi Sampelong, sebenarnya juga sudah ada di Minangkabau sebelum kedatangan Islam ke ranah ini, nada dari sampelong adalah nada-nada lagu untuk agama Budha.

Ini dibuktikan dengan kesamaannya dengan nada yang ada di Thailand, sebuah bangsa yang kebudayaan dan seninya berakar pada agama Budha dan juga di Palembang, daerah yang pernah menjadi tempat berkembangnya agama Budha di Nusantara pada saat itu.

Baca Juga: 4 provinsi yang Jumlah Penduduk Aslinya Kalah dengan Pendatang dari Suku Jawa, Daerahnya sampai Berubah!

Namun pada zaman dahulu, alat musik ini kebanyakan digunakan untuk digunakan sebagai menarik hati anak gadis yang sempat menolak cinta dari seorang pemuda Minangkabau tersebut.

Sampelong memiliki panjang sekitar 30-66 centimeter, dan diameter sekitar 4-6 centimeter, dan memiliki 3 lubang sehingga pada bagian ateh jo ciek mempunyai lubang besar agar memiliki suara yang tajam.

Sampelong hanya memiliki 5 tangga nada, yakni Sol, La, Do, Re, Mi, alat musik ini merupakan jenis Pentatonis Minor, berbeda dengan Bansi yang Diatonis dengan tangga nada Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do.

Baca Juga: 60 Km dari Kota Padang, Danau Kembar Ini Jadi Wisata Ikonik Sumatera Barat yang Menginspriasi Cerita Rakyat

Laras nada sampelong memiliki suara yang khas. Khas yang dimaksud adalah lebih low, sampelong juga tidak bisa mengikuti alat musik Diatonis.

Tetapi tangga nada sampelong dalam instrumen agak baku, Sehingga kalau dimainkan dengan alat musik lain, maka harus dimainkan terpisah, misalnya saat pergantian alat musik lainnya.

Nada Sampelong mirip dengan nada dalam kesenian tradisional Jawa, hanya saja, untuk sampelong ada dua nada yang turun seperempat, yaitu nada la dan mi.

Baca Juga: Sejumlah Lansia di Jepang Sengaja Jadi Kriminal Agar Masa Tuanya Terjamin di Penjara

Dulu masyarakat Minangkabau memandang alat musik sampelong ini, sangatlah ditakuti karena mengandung unsur magic, tetapi sekarang ini, kesenian sampelong telah menjadi hiburan bagi masyarakat setempat maupun wisatawan.

Saat ini sudah terjadi pergeseran fungsi pertunjukan sampelong, tetapi alat musik ini sudah tidak lagi menghadirkan sebagai kekuatan magic dan dimainkan di tempat sunyi.

Akan tetapi, akan lebih berfungsi dijadikan sebagai seni hiburan, dan Sampelong biasanya berfungsi dalam acara-acara ritual tertentu, dan pertunjukan teater pada malam hari.

Baca Juga: Cahaya Putri Hijau sampai ke Tanah Rencong Dipercaya Jelmaan Dewa, Raja Aceh sampai Jatuh Hati Setengah Mati

Itulah fakta yang dari Sampelong, sebagai salah satu alat musik khas Sumatera Barat yang masih dikenali baik masyarakat maupun wisatawan yang menyaksikan pertunjukkan semacam ini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat