bdadinfo.com

Demo Ricuh! Mahasiswa Curiga Intervensi Gubernur Sultra dalam Pemilihan Calon Ketua HIPMI - News

Demo Ricuh! Mahasiswa Curiga Intervensi Gubernur Sultra dalam Pemilihan Ketua HIPMI/ist

KENDARI, - Aksi demo puluhan mahasiswa berlangsung ricuh di depan rumah Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (10/2/2022) di jalan Taman Suropati, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

Aksi ini menyusul kecurigaan mahasiswa pendemo terhadap adanya dugaan intervensi Gubernur Sultra, Ali Mazi dalam tahapan seleksi pemilihan Calon Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Alvian Taufan Putra yang juga anak dari Gubernur Ali Mazi.

Alvian Taufan Putra mengalahkan Dirga Mubarak dalam verifikasi berkas yang dilakukan panitia pemilihan, sehingga sejumlah mahasiswa pun mempertanyakan keputusan panitia tersebut, mereka menduga tahapan seleksi ini diintervensi Gubernur Ali Mazi.

Baca Juga: Penularan Omicron Cepat Dibanding Varian Delta, Prediksi Puncak di Akhir Bulan Ini Sampai Awal Maret

Pendemo dan puluhan personel Satpol PP terlihat saling berebut ban bekas hingga terjadi keributan.

Bahkan, seorang jurnalis bernama La Ode Deden Saputra menjadi korban intimidasi saat meliput kericuhan demo tersebut.
Diketahui, anak Gubernur Sultra, Alvian Taufan Putra menjadi calon tunggal Ketua HIPMI Sultra.

Insiden kericuhan bermula saat pendemo hendak membakar ban bekas, namun, dihalangi puluhan personel Satpol PP.

Kericuhan pun terjadi, mahasiswa dan Satpol PP Sultra saling tarik-menarik ban bekas, hingga ketegangan pun terjadi.

"Jangan halangi-halangi aksi kami," kata seorang pendemo kepada Satpol PP.

Meski begitu, pendemo sudah membakar beberapa ban bekas, namun masih ada beberapa buah disimpan di mobil pikap.

Puluhan Satpol PP tersebut berupaya mengambil seluruh ban bekas di mobil, namun coba dicegat mahasiswa.

Ketegangan juga terjadi, ketika ban bekas yang sudah terbakar ditendang Satpol PP ke arah mahasiswa.

Mahasiswa pun marah dan balik menendang ban bekas yang sementara menyala disertai adu mulut.

Koordinator Aksi, Wawan Soneangkano menjelaskan, tuntutan demonstrasi ini mendesak Gubernur Sultra, Ali Mazi untuk menghentikan praktik melibatkan anaknya dalam kekuasaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat