bdadinfo.com

5 Jurus Jitu Kemnaker Hadapi Ancaman Resesi Global - News

5 Jurus Jitu Kemnaker Hadapi Ancaman Resesi Global (Kemnaker)

- Banyak lembaga negara tengah bersiap menghadapi ancaman resesi global yang diperkirakan akan menerpa dunia pada 2023.

Tak terkecuali Kementerian Ketenagakerjaan yang menyiapkan sejumlah kebijakan meliputi lima pilar guna menghadapi dampak resesi global dari sisi ketenagakerjaan.

"Pertama, reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Kedua, optimalisasi sistem informasi dan layanan pasar kerja. Ketiga, perluasan kesempatan kerja. Keempat, jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja yang adaptif. Kelima, hubungan industrial yang harmonis," jelas Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga: Rp 200 Juta Dianggarkan Tahun Ini untuk Pasang Lampu Jogging Track Youth Centre Rawang Kota Pariaman

Beberapa kebijakan Kemnaker sebelumnya dinilai berhasil mengurangi jumlah pengangguran pasca pandemi Covid 19. Atas keberhasilan tersebut sejumlah anggota Komisi IX DPR RI memberi apresiasi terhadap kinerja Kemnaker.

"Saya mengapresiasi dari kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh Kemnaker mengenai strategi dan kesiapan pemerintah dalam menghadapi ancaman resesi global tahun 2023 dan dampaknya dari sisi ketenagakerjaan," kata anggota Komisi IX DPR RI, Saniatul Lativa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik telah merilis data jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2022 mengalami penurunan menjadi 8,42 juta orang.

Baca Juga: Polri Kerahkan Semua Kekuatan Sukseskan KTT G20

Jika dibandingkan angka pengangguran pada Agustus 2021 yang sebesar 9,1 juta orang, jumlah pengangguran pada Agustus 2022 mengalami penurunan. Sementara pada Februari 2022 tercatat 8,4 juta orang pengangguran.

Dalam laporannya, BPS menyebutkan ada penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia, yaitu 5,86% pada Agustus 2022. Sementara itu pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Agustus 2021, TPT Indonesia ada di level 6,49%.

Dilihat dari wilayah, penurunan TPT tampak pula di perkotaan dari 8,32% pada Agustus 2021 menjadi 7,74% pada Agustus 2022. Setali tiga uang, penurunan TPT juga terjadi di pedesaan dari 4,17% (Agustus 2021) menjadi 3,43% (Agustus 2022).

Baca Juga: Kasus Covid Naik Lagi, PPKM Level 1 Berlaku Sampai Bulan Depan, Jangan Kendor Prokes dan Booster

Demikian halnya jika dilihat dari jenis kelamin, TPT wanita dilaporkan turun dari 6,11% (Agustus 2021) menjadi 5,75% (Agustus 2022). Senada, TPT laki-laki mengalami penurunan pula dari yakni 6,74% (Agustus 2021) menjadi 5,93% (Agustus 2022).

Adapun dari sisi kelompok usia, TPT tertinggi tercatat sebesar 20,63% di kelompok umur muda (15-24 tahun). Sebaliknya, TPT terendah adalah sebesar 2,85% pada kelompok umur tua (60 tahun ke atas). (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat