- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan pangan lokal bisa menjadi langkah antisipasi setiap keluarga untuk mencegah stunting pada anak saat menghadapi kemarau seperti yang diprediksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).
Sebelumnya, BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia pada tahun 2023 akan mengalami kemarau yang kering.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BKKBN, hasto Wardoyo ingatkan pentingnya pembelajaran dan sosialisasi.
Baca Juga: Kini Punya Postur Tubuh Tinggi, Ternyata Ini Tips Diet Korsel untuk Tinggi Badan
“Makanya pendidikan pembelajaran dan sosialisasi (mengenai pencegahan stunting melalui panganan lokal) itu penting,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Kick Off Meeting pada Jumat, 17 Februari 2023 dikutip dari polri.go.id.
Ia menilai pangan lokal yang murah bisa menjadi suatu alternatif dalam mencegah stunting.
Hasto juga menyampaikan, Indonesia bisa mengakali kemungkinan menyebabkan krisis pangan di sejumlah daerah dengan pangan lokal lainnya yang relatif baik dan aman untuk dikonsumsi oleh anak.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bakal Lantik Pengurus Baru BPP HIPMI Tanggal 20 Februari Ini
Kepala BKKBN menyebutkan, kekeringan dapat menyebabkan beras menjadi langka. Namun, masyarakat dapat mengganti dengan memakan singkong sebagai pemenuhan karbohidrat.
Lebih lanjut, ia mengingatkan keluarga untuk tidak terpaku pada makanan instan seperti mi untuk mengenyangkan perut anak.
Hasto berpendapat, setiap keluarga perlu mengubah pola pikirnya untuk tidak berfokus pada makanan instan yang lebih mudah diolah meski mempunyai pekerjaan yang padat.
Baca Juga: Xiaomi MI 11 Turun Harga di 2023, Cuma 5.9 Juta! Apakah Lebih Baik dari Xiaomi 12?
Ia juga mengimbau agar orang tua mau menyediakan waktunya untuk belajar mengolah pangan lokal sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Hasto mencontohkan dengan belajar membuat bubur atau memasak makanan yang mengandung protein hewani dengan harga yang murah dan mudah didapat seperti telur, ikan semacam lele atau kembung dan daging ayam.