Jakarta, – Lembaga survei Indonesia Political Opinion merilis survei elektabilitas partai politik di Provinsi Jawa Barat.
Hasilnya, PDI Perjuangan mencatatkan elektabilitas tertinggi di Provinsi Jawa Barat dengan raihan 15, 7 persen.
Direktur Eksekutif IPO menjelaskan, hasil survei terbaru lembaganya bisa dibilang mengejutkan, mengingat PDIP berhasil mengalahkan dua partai unggulan di Jawa Barat pada Pemilu 2019 lalu, yaitu Gerindra dan PKS.
Apalagi beberapa saat lalu terdapat tensi yang agak memanas antara PDI Perjuangan dengan warga Jawa Barat buntut kasus dugaan ujaran kebencian yang diutarakan politikus PDIP Arteria Dahlan.
Baca Juga: Survei IPO: Dedi Mulyadi Politisi Paling Disukai Warga Jawa Barat
“Tidak banyak partai yang mampu menahan laju isu sensitif seperti ujaran kebencian, apalagi berkaitan dengan identitas kultural masyarakat. Tetapi PDIP berhasil menjadi partai mapan yang kuat, sekalipun dihadapkan pada persoalan besar" ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (10/3).
Terkait hal ini, Dedi menduga peningkatan ini terjadi karena bertambahnya pengetahuan publik atas kinerja Presiden yang mengemuka, terutama terkait pembangunan infrastruktur dan terus bergulirnya vaksinasi.
“Telaah kami, peningkatan ini terjadi karena bertambahnya pengetahuan publik atas kinerja Presiden yang mengemuka, terutama terkait pembangunan infrastruktur dan terus bergulirnya vaksinasi. Bukan tidak mungkin itu berdampak ke perolehan suara Parpol di Jawa Barat," jelasnya.
Selain itu, Dedi menduga ada peran Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dibalik kenaikan suara partai yang signifikan ini.
Baca Juga: Anggaran Sirkuit Formula E DKI Jakarta Naik 60M, PDIP: Enggak Beres!
"Faktor responsivitas Ono Surono juga dapat memicu kepercayaan publik pada PDIP, dan terbukti meskipun gencar sekali propaganda politik menyudutkan PDIP, faktanya publik semakin percaya pada PDIP, ini tentu menarik," jelasnya.
Sebelumnya, lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) juga merilis survei tingkat kesukaan publik Provinsi Jawa Barat terhadap para politisi.
Hasilnya, politisi Partai Golkar Dedi Mulyadi berhasil mendapatkan kesukaan publik sebesar 92 persen, tertinggi dibanding politisi lainnya.
Terkait hal ini, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menyebut persepsi kesukaan publik yang diperoleh Dedi Mulyadi bahkan lebih tinggi dari Gubernur Jawa Barat saat ini Ridwan Kamil.