- Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara ihwal polemik sengketa tanah megaproyek di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Adapun dalam polemik megaproyek Pulau Rempang, beberapa waktu ke belakang sempat terjadi antara warga dengan aparat gabungan TNI dan Polri.
Menurut Presiden Jokowi, bentrokan tersebut dikarenakan bentuk komunikasi yang kurang baik antara aparat gabungan kepada masyarakat.
Baca Juga: Jangan Salah! Ternyata Terjerat Pinjol Juga Bisa Mengganggu Psikis loh, Berikut Dampaknya
"Ya itu bentuk komunikasi yang kurang baik," kata Presiden Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 13 September 2023.
Kepala Negara menuturkan aparat gabungan seharusnya mengajak bicara dan memberikan solusi.
Lebih lanjut disebutkan sudah terdapat kesepakatan antara warga Pulau Rempang dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Baca Juga: Jangan Gegabah! Berikut 3 Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pinjaman Online
Kesepakatan tersebut mencakup haknwarga yang bakal memperoleh lahan seluas 500 meter ditambah bangunan tipe 45.
"Karena di situ sebenarnya sudah ada kesepatan bahwa warga akan diberi lahan 500 meter plus bangunannya type 45, tetapi ini kurang dikomunikasikan dengan baik sehingga terjadi masalah," ungkapnya.
Jokowi bahkan mengirimkam Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.
Baca Juga: Fakta-fakta Tragedi Pulau Rempang: Imbas Pembangunan Pabrik Kaca Perusahaan Cina hingga Gas Air Mata
"Menteri Bahlil akan ke sana akan memberikan penjelasan mengenai itu," jelasnya.
Sekadar informasi, polemik megaproyek Pulau Rempang bermula ketika pemerintah hendak melakukan pengembangan wilayah.