bdadinfo.com

Habiskan Rp112,5 Triliun, Inilah Megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung - News

Megaproyek di masa pemerintahan Jokowi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (kcic.co.id)

- Semenjak naik menjadi presiden Indonesia untuk kedua kalinya, Presiden RI Joko Widodo atau akrab dipanggil dengan jokowi, terus membangun infrastruktur untuk kemajuan Indonesia.

Demi kemajuan dan modernisasi transportasi nasional, khususnya transportasi massal dan infrastruktur pendukungnya tak tanggung-tanggung Jokowi meresmikan begitu banyaknya proyek -proyek tersebut.

Sektor transportasi yang menjadi perhatian khusus pemerintah karena salah satu fungsi transportasi adalah untuk menunjang perkembangan ekonomi dengan jasa angkutan.

Baca Juga: Bunga Mencapai 100 Persen! Beginilah Kontroversi Pinjaman Online dari AdaKami yang Mencekik Nasabah

Salah satu proyek transportasi yang menjadi perhatian publik adalah proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Proyek yang satu ini adalah salah satu megaproyek dari banyaknya megaproyek yang diusungkan oleh Jokowi.

Selain itu alasan proyek ini menjadi Megaproyek adalah dikarenakan menggunakan dana yang fantastis, awal mulanya megaproyek ini ditaksir memakan dana sebesar Rp85,41 Triliun atau US$6,07 Miliar.

Baca Juga: Waspada Modus Terbaru Pinjaman Online Ilegal Salah Transfer! Kok Bisa?

Seiringnya waktu megaproyek ini mengalami pembengkakan dana menjadi Rp112,5 Triliun atau US$ 7,05 Miliar.

Diketahui penyebab membengkaknya anggaran untuk kereta cepat Jakarta-Bandung ini dikarenakan eskalasi harga yang berarti perubahan harga bahan, upah, dan alat yang disesuaikan dengan kondisi pasar saat ini.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menjadi ikon sekaligus momentum Indonesia dalam modernisasi transportasi massal di era kemajuan ini telah mengalami kemajuan yang sangat berarti dan juga pembangunannya telah mencapai prosentase yang sangat siginifikan.

Baca Juga: BI Checking Buruk akibat Pinjaman Online, Kapan Bisa Ajukan Kredit Lagi?

Megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang bekerjasama dengan China ini merupakan transportasi massal masa depan, karena kereta ini menggunakan energi listrik atau energi terbarukan nonfosil.

Hal ini menjadi isu strategis untuk bangsa Indonesia dalam mengurangi penggunaan energi fosil (BBM) yang bersubsidi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat