bdadinfo.com

Jalan Terus! Progres Terkini Tol Bangkinang-Pangkalan di Riau dari STA 56 hingga STA 64+700 Desa Tanjung Alai - News

Tol Bangkinang-Pangkalan. (Dok Hutama Karya)

- Pengerjaan konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS semakin hari semakin dikebut agar konektivitas masyarakat kian lancar, salah satunya Tol-Bangkinang-Pangkalan.

Progres terkini proyek Tol Bangkinang-Pangkalan di Riau menunjukkan perkembangan yang tiada henti guna memenuhi target rampung konstruksi.

Titik akhir konstruksi tahap I jalan tol ini terletak pada STA 64+700 di sekitar wilayah Desa Tanjung Alai, Provinsi Riau. Bagaimana progres terkininya?

Baca Juga: Melesat Kencang! Jalan Tol Bangkinang-Pangkalan Beroperasi Awal Tahun 2024, Riau dan Sumatera Barat Kian Dekat

Simak selengkapnya mengenai progres terkini Tol Bangkinang-Pangkalan sebagaimana dilansir dari tayangan YouTube JuniEfendri Official Rabu 27 September 2023.

Jalan Tol Bangkinang-Pangkalan memiliki panjang total kurang lebih 24,7 kilometer yang telah mulai dikerjakan sejak tahun 2019.

Jalur bebas hambatan ini merupakan salah satu seksi penghubung dari jalan tol ruas Pekanbaru-Padang yang menyambung antar dua provinsi Riau dan Sumatera Barat.

Baca Juga: Duh! Mustahil Temukan Indomaret dan Alfamart di Kota Padang, Jangan Kaget dengan Alasannya

Seksi Bangkinang-Pangkalan tahap I yang menghubungkan area Bangkinang dan Koto Kampar ini akan memiliki jembatan layang dengan suguhan pemandangan lembah yang indah nan asri.

Dilansir dari hutamakarya.com, jembatan yang dibangun dengan struktur sambungan unibridge ini akan menjadi yang pertama di JTTS.

Metode ini menerapkan penggunaan pin-pin baja berkualitas tinggi pada sambungan antar segmen jembatan guna meningkatkan mutu dan kualitas konstruksi.

Baca Juga: Yeay, Riau-Sumbar Bakal Segera Terhubung Akhir Tahun 2023: Tol Bangkinang-Koto Kampar Rampung!

Perhatian yang tinggi tak hanya diberikan terhadap struktur jembatan tersebut, namun juga pada kondisi serta kekuatan tanah.

Teknik konstruksi replacement + preloading digunakan untuk proses perbaikan pada dasar tanah, sedangkan teknik soil nailing dan MSE Wall diterapkan sebagai penahanan tanah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat